3 Kata, 2 Blog, 1 Rasa

  • 0
Assalamualaikum Wr. Wb.

Diberitahukan kepada seluruh pembaca blog saya, bahwa untuk mengatasi kesimpang-siuran tulisan yang ada di blog ini, saya memutuskan untuk membuat dua blog, yaitu:
Barisan Pena dan Sajak Yang Mengubah Dunia


Iqbalfr.blogspot.com

Framdhan.blogspot.com


Apa bedanya?
  1. Isi
    • Framdhan.blogspot.com berisi tulisan lengkap dan panjang, curhat-curhat, sharing ilmu, dsb.
    • Iqbalfr.blogspot.com berisi kumpulan puisi, kata-kata mutiara, lirik lagu, dll yang berbentuk karya sastra.
  2. Bentuk
    • Framdhan.blogspot.com berbentuk jurnal kegiatan dan buku ringkasan.
    • iqbalfr.blogspot.com berbentuk lembaran-lembaran sajak.
     
  3. Disain
    • Framdhan.blogspot.com didesain agar orang lebih muda membaca artikel panjang, berita, dll
    • Iqbalfr.blogspot.com didesain agar orang nyaman membaca baris-baris sajak atau puisi, seperti tulisan tangan di buku.


    Terima kasih atas perhatiannya. Jangan bosan-bosan untuk mampir ya! :D
    Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sajak Tanpa Pena

  • 0

tertipu
aku tertipu
satu demi satu
menjauh dariku
**
dalam barisan tiada daya
menangkap makna yang segera sirna
**
berdiri tegak diatas duri
berjalan hampa tiada arti
sudikah kita berdiam diri
sia-sia menunggu mati

Bandung, 14 Oktober 2011 12:18

Hari Sumpah Pemuda

H ari ini hari yang bersejarah
A wal dari perjuangan yang tak kenal lelah
R emaja Indonesia telah bersumpah
I ndonesia ku tidak untuk terpecah belah

S atu nusa, satu bangsa, satu bahasa
U ntuk satu tujuan mulia, cita-cita bangsa
M enjunjung tinggi tanah air, tanah airku Indonesia
P ara pemuda yang telah berjasa
A kan selalu terjaga sepanjang masa
H ati yang satu, bersama wujudkan asa

P ara pemuda, jangan berputus asa
E nyahkan rintangan yang selalu ada
M enang dan kalah sudah biasa
U sah menyimpan dendam di dada
D ua puluh delapan bulan Oktober
A kan selalu ada di setiap masa... 

Bandung, 28 Oktober 2010
-Iqbal Arubi-

My Blog Returns! :D

  • 0
Assalamualaikum wr. wb.

Alhamdulillah...
Setelah beberapa waktu 'merelakan' kepergian blog ini, dan dengan sangat terpaksa membuat blog baru, akhirnya blog ini berhasil terselamatkan setelah saya ingat alamat email yang dipakai untuk mengakses blog ini.

Sebelumnya, saya sempat khawatir dan dag dig dug penasaran, jangan-jangan udah ga bisa dipake nih blog, sayang sekali... :(
Saya coba recover, dengan meraba-raba alamt email yg pernah dipakai, dan hasilnya nihil, diputer-puter sana sini dari help center google, pun tidak membuahkan hasil.

Jadilah saya membuat akun blog baru, tapi sama-sama di blogger, hehe..
ini dia:
Sebenarnya saya juga sempat bingung, lantas mau diisi apa blog yg baru? (yg lama aja bingung mau diisi apa, ini lagi bikin baru..hehe)
Akhirnya saya putuskan untuk mengisinya lebih ke puisi, ya lebih banyak puisi.
Untuk mendukung kenyamanan membacanya, saya pilih font yang lebih catchy, alias enak dibaca, seperti tulisan tangan.

Namun, masalah kembali muncul, ketika banyak ide-ide untuk menulis, saya pikir lagi, rasanya kurang tepat kalau menulis tulisan panjang dengan font yang lebih cocok untuk tulisan pendek seperti puisi, pasti bikin mata lelah dan tidak nyaman. Yah, ide menulis pun menguap begitu saja, di depan layar kotak ku.. *eh, bingung dengan istilah "layar kotak"? baca ini dulu :D

Semuanya berubah ketika negara api menyerang setelah beberapa menit yang lalu saya berhasil mengaktifkan kembali alamat email untuk blog ini, yee...

Mau tahu cara balikin email yg sudah non-aktif? (untuk ini, kasusnya saya pakai Yahoo! Mail) -> Baca di sini

Oke, sekian curhatan saya malam ini, kembali ke layar kotak dengan tumpukan teks dan gambar yang amburadul, saatnya bekerja!

Wassalamualaikum wr. wb.

Propencong

Filosofi Lisan

  • 0
  1. Lisan orang mukmin bermula dari belakang hatinya, sedangkan hati orang munafik bermula dari belakang lisannya.
  2. Tidaklah lurus iman seseorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak lurus hatinya sehingga lurus lisannya.
  3. Demi Allah, tidaklah aku melihat seorang hamba bertaqwa dengan taqwa yang membawa manfaat baginya sehingga dia menyimpan lisannya.
  4. Sesungguhnya lisan ini senantiasa tidak mematuhi pelmiliknya.
  5. Berbicaralah, niscaya kalian akan dikenal karena sesungguhnya eseorang tersembunyi di bawah lisannya.
  6. Ketenangan seseorang terdapat dalam pemeliharaannya terhadap lisannya.
  7. Lisanmu menuntutmu apa yang telah engkau biasakan padanya.
  8. Lisan laksana binatang buas, yang jika dilepaskan niscaya ia akan menggigit.
  9. Jika lisan adalah alat untuk mengekspresikan apa yang muncul dalam pikiran, maka sudah seyogyanya engkau tidak menggunakannya dalam hal yang tidak ada dalam pikiran itu.
  10. Perkataan tetap berada dalam belenggumu selama engkau belum mengucapkannya. Jika engkau telah mengucapkan perkataan itu, maka engkaulah yang terbelenggu olehnya. Oleh karena itu, simpanlah lisanmu, sebagaimana engkau menyimpan emasmu dan perakmu. Ada kalanya perkataan itu mengandung kenikmatan, tetapi ia membawa kepada bencana.
  11. Sedikit sekali lisan berlaku adil kepadamu, baik dalam hal menyebarkan keburukan maupun kebaikan.
  12. Timbanglah perkataanmu dengan perbuatanmu, dan sedikitkanlah ia dalam berbicara kecuali dalam kebaikan.
  13. Sesungguhnya ada kalanya diam lebih kuat daripada jawaban.
  14. Jika akal telah mencapai kesempurnaan, maka akan berkuranglah pembicaraannya.
  15. Apa yang terlewat darimu karena diammu lebih mudah bagimu untuk mendapatkannya daripada yang terlewat darimu karena perkataanmu.
  16. Sebaik-baik perkataan seseorang adalah apa yang perbuatannya membuktikannya.
  17. Jika ringkas (dalam perkataan) sudah mencukupi, maka memperbanyak (perkataan) menunjukkan ketidakmampuan mengutarakan sesuatu. Dan jika ringkas itu dirasa kurang, maka memperbanyak (perkataan) wajib dilakukan.
  18. Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak pula kesalahannya, barangsiapa yang banyak kesalahannya, maka sedikit malunya; barangsiapa yang sedikit malunya, maka sedikit wara'nya (kehati-hatian dalam beragama); barangsiapa yang sedikit wara'nya, maka mati hatinya; dan barangsiapa yang mati hatinya, maka dia akan masuk neraka.

Sayyidina Ali (Karamallahu Wajhah), Cahaya Sufi
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka berkatalah yang baik atau diam.” (HR, Muttafaq Alaih).

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18).

-Rabbishrahli shadri, wa yassirli amri, wahlul uqdatam billisani, yafqaul qauli..
"ya Allah.. lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (Qs. Thaahaa : 25-28)

Semoga kita termasuk orang-orang yang menjada lisan kita, amiin... n_n

Ada yang Berbeda Kali Ini

  • 0
Belajar
hari ini aku belajar
hari ini aku bersabar
hari ini aku bersandar

Kesasar.
hari ini aku terkapar
hari ini aku tergetar
hari ini aku tertampar

hari ini aku belajar
hari ini pula aku bersabar

namun hari esok ku kan bersinar
hari esok ku kan berkibar
semangatku kan berkobar
cinta ku kan terpancar

ku kan terus berikhtiar
hati ini kan terus bersabar
mengharap ampunanmu Ya Ghaffar
Ya Allah, Ya Azizul Jabbar

Maha besar engkau, Allahu Akbar

Semangat untuk engkau para pembawa kabar!!

Wassalamu alaikum wr. Wb. n_n

IFR
Monday, June 15, 2009 at 11:29pm

Sharing is Caring? Sebaris sajak yang mengubah dunia

"Sharing is Caring"
Kutipan itu sering kita temukan di beberapa tempat, entah itu di lembaran buku, di dalam kotak imajinasi, atau bahkan dalam selembar layar virtual yang sekarang menghadang di depan mata.
Begitu sederhananya, sampai penjelasan sekelas professor pun tidak lebih sederhana dari makna yang kita pahami begitu saja, tanpa panjang lebar kali tinggi.

Atau bahkan, kutipan itu tidak pernah terlintas, hanya mengutip, mengintip dari balik lubang kunci pencerahan.

Peduli? apa aku peduli?
Ya, kau pikir aku tidak peduli?
Kau pikir aku tidak peduli dengan teriakan-teriakan yang menggema di balik ubun-ubunku ini?
Kau kira aku tidak mendengar, desakan-desakan yang bergerilya merenggut kemerdekaan, satu persatu mengantri di belakang urat syaraf seperti hendak menerkam.
Aku peduli..

---------------------------------------------
Klik blog, log in... -tek- -tek- -tek-... *hening*
"Hey, kenapa kau diam?"
"Aku tak tahu harus mulai darimana.." #bloggingvsblocking

Terlalu banyak hal yang harus diceritakan, mulai dari mimpi kemarin malam, sampai urusan paradigma yang menguras otak. Tidak banyak waktu yang diperlukan untuk menulis, tapi lebih dari waktu yg diperlukan habis untuk mencari ide itu.

Sebenarnya, kenapa repot2 mencari ide? ide bisa datang darimana saja, lihat kan, bahkan tulisan inipun datangnya karena tidak ada ide.. haha *skip*

‎"Aku tak punya ide untuk ditulis"
"Tidak mungkin.."
"Kau tahu, aku tak punya.."
"Hey, apa yg kau punya?" #bloggingvsblocking
Saya setuju dengan yang satu ini, tidak mungkin tidak ada ide..
Hey, pertanyaan itu terngiang-ngiang di ruang melodi yang berlapiskan dinding puisi. Apa yang ku punya?
"Ap yg kau pny?"
"Layar kotak ini.."
"Lalu? kw pny bnyk media kan?"
"hmm.. iya, lalu knp?"
"Pertanyaan bodoh" #bloggingvsblocking
Layar kotak ini, layar yang mengotakkan ide dan gagasan, bukan layar kaca yang memenjarakan. Dalam kotak ini ide bisa jadi apa saja, tidak pernah terbayangkan bagaimana lintasan abstrak dalam sekejap berubah menjadi kepingan-kepingan sejarah, bahkan diwujudkan dalam lembaran-lembaran naskah yang tak pernah habis dibaca.

Layar kotak ini, tidak pernah lepas dari perhatian dunia. Ia mampu mendatarkan dunia yang bulat dengan berbagai isinya, dalam sekejap. Bagaimana tidak, pemandangan di gurun sahara, suasana perang di afghanistan, sampai salju yang turun di kutub selatan, semuanya terhampar begitu saja dalam jarak kurang dari satu meter dari kepala.

"Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri!"
Ya, ungkapan itu tak lagi bisa diterima, lantaran layar kotak ini mampu menyeret semua kejadian di muka bumi sampai ke depan mata kepala kita, tanpa harus kita berada di tempat kejadian. Tak perlu lagi, orang mengetahui apakah seluruh kesadaran kita mewakili keberadaan kita. Semua ada di depan mata, dalam layar kotak.

Layar kotak ini tak bergeming, ia hanya diam, namun kenapa ia seolah bergerak?
Bahkan dalam diam, ia mampu berbicara, dalam diam ia bercerita, dalam diam ia diam.

Layar kotak yang mengotakkan imajinasiku


Kota Tua Beraroma Coklat, 11-10-2011 22:20

Popular posts