Aku pun marah
Pada suara-suara yang memerahkan telinga
Pada bisikan yang mengusik jiwa
Aku marah pada diriku
yang tidak bisa pahami dirimu
Aku marah pada diriku
yang selalu salah menangkap maksud hatimu
yang tidak bisa pahami dirimu
Aku marah pada diriku
yang selalu salah menangkap maksud hatimu
Tapi apalah artinya amarah
Mungkin lebih pantas bila kalian yg marah
Dan menunjukkan apa yang salah
Di atas Permadani Kayu,
15 Muharram 1434 H
Jika persaudaraan menjadi terpecah
Semakin kupendam amarah
Semakin tak kutemukan alasan untuk ku marah
Setiap ku ingin marah
Kepada air mata akupun mengalah
Semakin tak kutemukan alasan untuk ku marah
Setiap ku ingin marah
Kepada air mata akupun mengalah
Keimanan melahirkan kecemburuan
Akan sahabat yg didapatinya dalam keburukan
Bencilah apa-apa keburukan yang kalian temukan
Marahlah sesuka kalian
Sesungguhnya itu adalah tanda cinta dan kasih sayang, kawan
Bencilah apa-apa keburukan yang kalian temukan
Marahlah sesuka kalian
Sesungguhnya itu adalah tanda cinta dan kasih sayang, kawan
Sungguh apalah yang bisa kalian harapkan
Dari aku yang lemah dan hina ini
Selain kealpaan dan kesalahan
Yang menghiasi hari demi hari
Selain kealpaan dan kesalahan
Yang menghiasi hari demi hari
Kepada siapa lagi ku tumpahkan amarah
Kalau bukan kepada diri yang hina dan lemahMungkin lebih pantas bila kalian yg marah
Dan menunjukkan apa yang salah
Bukankah aku yang lebih sering mengecewakanmu?
IFR
Di atas Permadani Kayu,
15 Muharram 1434 H
tak kipasi mas
ReplyDelete