Cintaku Ibarat Tajwid

  • 0
*Copas dari status facebook seseorang, disini

# CINTAKU IBARAT TAJWID

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan saktah..,
hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar...

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat, tp dianggap tak ada...

Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang...

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta...

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba2 semua itu seperti Idgham mutamaatsilain.. melebur jadi satu

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil...Paling panjang di antara yang lainnya...

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras...

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita sprti Iqlab, ditandai dgn dua hati yang menyatu..

Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam quran.. Buanyaaakkk beneerrrrr....

semoga dalam hub. kita ini kayak idgham bilagunnah ya,cuma berdua, lam dan ro' ..

Layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. dia atau aku?

Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah, cintaku pdmu spt aliflam Qomariah, terbaca jelas...

kau & aku spt Idghom Mutaqorribain..perjumpaan 2 huruf yg sama makhrajnya tp berlainan sifatnya...

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim,terhenti sempurna diakhir hayat...

Sama halnya dgn Mad 'aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti,seperti itulah pandanganku ketika melihatmu

Layaknya huruf Tafkhim,Namamu pun bercetak tebal di fikiranku

Seperti Hukum Imalah yg dikhususkan untuk Ro' saja,begitu juga aku yg hanya utkmu

Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun ,,,

Eksklusif

1. ada sedikit lintasan pikiran, soal org yg eksklusif. Orang-orang yang cuman mau ngumpul sama kelompok tertentu. Perlukah? #Eksklusif

2. banyak sekali contoh eksklusifitas ini, tapi yang mau saya bahas cuman sebatas khusus untuk kader dakwah yg katanya ekslusif #eksklusif

3. terkadang, banyak orang berpandangan bahwa anak-anak LDK atau yg aktif di organisasi dakwah itu ekslusif, ga mau gaul #Eksklusif

4. contohnya, disaat kebanyakan temen-temen pada ngumpul dan becanda, si anak LDK ini diem sendiri sambil baca quran #eksklusif

5. atau, banyak juga yang protes kalau si akhi/ukhti ngga mau diajak ngobrol, ngegosip dkk, pokoknya ngga asik deh! #eksklusif

6. dan ujung-ujungnya, mereka dpandang eksklusif, alias ngga mau gaul "ngga mau gabung ama kita", gitu bahasanya. Benarkah? #eksklusif

7. kalau mau diperhatikan lebih lanjut, ada banyak hal yg perlu dilihat, salah duanya adalah pandangan kedua belah pihak #eksklusif

8. kedua pandangan itu, yang mesti kita pahami dulu, baru kemudian dihubungkan dengan makna "eksklusifitas" yg dipermasalahkan itu #eksklusif

9. jangan-jangan, makna eksklusif yang dipermasalahkan ini, sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan, cuma karena beda pandangan aja #eksklusif

10. positif thinkingnya, kedua pihak tidak pernah bermaksud untuk meng-eksklusifkan diri mereka. Ya ngga? #eksklusif

11. tapi kenapa ya, jadinya tetap saja muncul istilah "eksklusif" dan setahu saya, anggapan itu selalu dialamatkan ke satu pihak #eksklusif

12. dan sebaliknya, pihak "tertuduh" setahu saya belum pernah mengalamatkan predikat serupa ke pihak sebaliknya. Masuk ngga? #eksklusif

13. misal, ketika waktunya shalat dateng, adzan berkumandang, yg tergerak langsung berangkat shalat sementara temen2 masih pada main #eksklusif

14. sblm berangkat pun, ngajakin yg pada main, ga peduli tuh dia ga diajak ikut main, g musingin jg kalau akhirnya pada g ikut shalat #eksklusif

15. krn tahu yg pada main juga sesama muslim, ya diajakin juga toh.. ngga sampe bilang kalau yg pada main itu eksklusif #eksklusif

16. bahasanya, "ah, kalian eksklusif, aku ngga diajak main. ya udah, kalian ngga aku ajak shalat aja kalau gitu!" apa iya? :D #eksklusif

17. atau contoh lain, waktu bulan puasa, si akhi ngajakin tarawih bareng, nah temen-temen pd ngga mau. Yg eksklusif yg mana? hayo :D #eksklusif

18. kita sering nyalahin mereka yg katanya "sholeh-sholihah" itu eksklusif, cuman mau shloleh sendiri, masuk surga sendiri #eksklusif

19. padahal, kita udah sering loh diajakin, cuman kadang kitanya yg g mau. Jadi gimana dong? *saya jg pernah gitu soalnya, ampun :D #eksklusif

20. coba deh, kalau emang penasaran, kepo nih ceritanya, kenapa sih kamu kok eksklusif? tanya aja, ngga akan marah apalagi dipukul :D #eksklusif

21. daripada terus ga enakan, ujungnya musuhan, jauh2an | prnh jg ngelihat yg "eksklusif" gitu, ya mending samperin aja :D #eksklusif

22. yah, mungkin itu dulu sedikit cerita yang saya mau bagi malem ini, semoga ngga puas dan bikin penasaran *tapi jgn jadi arwah penasaran ya :p

- @balthony

BANJIR: Bahkan Alampun Nangis Jika Isinya Rusak

Ilustrasi: media.viva.co.id (sumber)
 Beberapa hari ini hujan di Bandung sangat deras, kalau bisa dibilang "ngga nyantai", karena intensitasnya sangat tinggi bahkan sekalinya hujan, butuh waktu lama untuk kembali cerah, ibarat seseorang yang ditinggal pergi kekasihnya dan menangis sejadi-jadinya *eaaa.

Akibatnya, beberapa tempat pun mengalami banjir, salah satunya di daerah dekat kawasan kampus Telkom (yang rencananya mau jadi Universitas), tepatnya di daerah Dayeuhkolot pun tak lepas dari sasaran banjir. Jalanan kampus tergenang air hingga menyebabkan macet dan antrian panjang berkilo-kilo di jalan raya.

Tidak bosan-bosannya kita dengar dan lihat sendiri kejadian banjir ini terjadi dimana-mana, hari ini di satu kota, besoknya di kota lain, bahkan besok bisa jadi daerah kita yang terkena, seperti saling berlomba untuk kebagian momen banjir. Seperti sudah "nasib" saja.

Hal yang menarik dari kejadian ini (banjir) adalah, seringkali muncul ungkapan yang seolah menyalahkan atas kondisi alam yang ada di sana, entah karena termasuk daerah dataran rendah, hujannya yang deras, atau bahkan mungkin waktunya yang salah karena sebagian besar tidak siap menghadapi banjir.

Namun apakah benar banjir sepenuhnya adalah karena salah kondisi alam? kalau memang begitu harusnya sudah lama kita adukan alam ini ke Mahkamah Internasional, karena ia sudah mengakibatkan bencana sosial dan kemanusiaan di banyak tempat, kita bikin gerakan "1,000,000 Facebookers tuntut alam atas bencana banjir di dayeuhkolot", mungkin seperti itu -seharusnya-.

Padahal, kalau kita mau jujur, sebenarnya bukan sepenuhnya salah alam, karena sejatinya alam dirancang sedemikian rupa untuk bisa memenuhi kebutuhan kita dan menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk kita.

Kalau kita mau berpikir lebih jauh dan kembali ke masa-masa silam, alam pun sebenarnya baik-baik saja, justru kejadian banjir inilah yang munculnya baru sekarang-sekarang ini, atau memang dari dulu sudah banjir?

Wah, itu lain ceritanya. Berarti, banjir bisa dikategorikan sebagai kejadian alam unik yang secara "alami" terjadi di beberapa tempat di dunia, luar biasa ya? :D

Mari kita lihat beberapa tempat yang mendapat "anugerah" kejadian "alami" ini secara seksama, apa sih keistimewaan tempat-tempat itu, bagaimana cara masyarakatnya merawatnya hingga kejadian "alami" itu masih tetap lestari sampai sekarang? Yuk kita tengok salah satu kota yang hampir mendapat predikat mulia "Langganan Banjir", yaitu kota Bandung.

Bandung, yang kemudian terkenal dengan peringatan "Bandung Lautan Api", terancam mendapat julukan "Bandung Lautan Sampah"

**

Hampir setiap hari, sebagian besar warga khususnya yg saya temui di sekitar kawasan pendidkan Telkom (termasuk mahasiswa) membuang sampah ke kali. Apalagi diperparah dengan adanya PKL yang juga berjualan di sepanjang trotoar.

Bukan masalah berjualannya,  tapi karena sampah hasil jualannya itu langsung dibuang ke selokan, terang saja jadi peyebab banjir.

Bahkan, tidak habis pikir, di satu titik pemukiman warga di dekat jembatan, sampai dibangun bak sampah tepat di pinggir kali. Jadi ketika sudah penuh tinggal buka penutupnya dan bak sampah seketika kosong karena isinya luruh ke kali (cerdasss....=b)

Itu masih di sekitar kawasan kampus, bagaimana dengan daerah lain, apalagi dekat sungai citarum?
Saya ngga yakin kalau kebiasaan ini cuma ditemui di satu tempat, karena selama saya tinggal di Bandung, bahkan selama ini hidup di Indonesia kebiasaan ini juga ditemui di tempat lain, tidak bisa dihitung dengan jari apalagi dengan kalkulator.

Menarik ketika dibilang daerah ini langganan banjir, banjir kok jadi langganan? Tentu saja, kembali ke salah satu penyebab banjir, yaitu budaya buang sampah ke kali. Sampai kapanpun bisa dipastikan akan terus jadi langganan banjir, karena buang sampah ke sungai juga sudah langganan. Selamanya banjir akan jadi kebiasaan, karena buang sampah ke kali juga jadi kebiasaan

Daripada selalu menyalahkan alam, lebih baik bantu diri sendiri untuk lebih sadar akan pentingnya tidak membuang ke kali. Bantu alam untuk memperbaiki keadaannya, dengan langkah kecil seperti membiasakan untuk memungut sampah yang kita temui di jalan, dan tempatkan di bak sampah yang SEBENARNYA (bukan kali atau selokan, bukan juga lapangan). Kenali konsep TSP (Tahan dari buang sampah sembarangan, Simpan sampah pada tempatnya, pungut sampah insya Allah sedekah).

Mulai dari kebiasaan kecil, mulai dari diri kita, mulai dari sekarang (3M). Kita akan membuat perubahan besar untuk Indonesia.

Sampai kapan mau terus menyalahkan alam? toh alam baik-baik saja sebelum kita datang ke dunia, bahkan ia tidak menyalahkan kita apalagi Allah yang telah menjadikan kita sebagai khalifah yang harus mengelolanya.

Kamis, 28 Maret 2012

Pemuda beruntung dan Toko Bunga

  • 1
Klik untuk mengetahui sumber foto

Tesebutlah sebuah Toko Bunga yang terkenal di sudut kota Kembang. Toko ini terkenal dengan koleksinya yang unik dan lengkap, hampir semua jenis bunga di seluruh dunia ada di sana mulai dari mawar, bugenvil, petunia, azalia, dan sebagainya. Sungguh tempat yang luar biasa, apalagi bagi mereka yang menyukai bunga.

Suatu ketika, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kembang yang kesekian kalinya, toko ini bermaksud memberikan hadiah kepada para pembelinya, yaitu dengan memberikan diskon bahkan bunga gratis kepada pengunjung yang beruntung pada hari itu.

Demi mendengar berita itu, penduduk pun berbondong-bondong untuk mengunjungi toko itu, bahkan tidak sedikit yang datang dari luar Kota Kembang. Semua orang berharap untuk mendapatkan kesempatan yang langka tersebut.

Beragam cara pun dilakukan, ada yang menginap dan membangun tenda di depan toko, ada juga yang bahkan rela tidak tidur sepanjang malam menjelang dibukanya program spesial itu. Tidak ada satu pun yang tahu, bagaimana ciri-ciri pengunjung yang beruntung itu, karena pemilik Toko tidak memberikan petunjuk sedikitpun soal itu. Kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pengunjung yang beruntung adalah yang datang paling pertama, atau pengunjung nomor kesekian yang itupun mereka tidak bisa memastikan.

Keesokan harinya toko itu pun dibuka menjelang pagi. Seketika itu juga pengunjung yang membangun tenda di depan toko langsung berlari kedalam, berharap ia menjadi pengunjung pertama di hari itu. Ia pun mulai berkeliling toko, udara pagi yang segar dan hawa yang sejuk membuatnya semakin menikmati kunjungannya.

Namun, menjelang siang ketika toko itu sudah dipenuhi pengunjung, ia tidak mendapatkan apa yang diharapkannya, karena begitu masuk tengah hari, pemilik toko itu mengumumkan bahwa pengunjung yang beruntung adalah pengunjung termuda di hari itu, ia yang sudah hampir paruh baya itu pun kecewa dan pulang dengan tangan hampa.

Hampir semua pengunjung di toko itu adalah orang dewasa, bahkan sebagian juga sudah memasuki usia paruh baya yang hobi mengoleksi bunga untuk menemani sisa hidupnya. Namun tidak disangka, ada seorang pemuda yang juga datang ke toko itu, sungguh beruntunglah ia. Akhirnya ia pun dipanggil oleh pemilik toko untuk diberikan hadiah.

Awalnya pemuda itu enggan menerima hadiah itu, karena sebenarnya ia tidak berniat sedikitpun membeli atau membawa pulang bunga dari toko itu, ia hanya sekedar mampir untuk melihat karena penasaran dengan toko yang dipenuhi pengunjung itu.

Namun setelah beberapa saat, ia pun berubah pikiran, ia teringat kekasihnya di kampung halamannya, dan ingin membawakan bunga untuk kekasihnya tersebut. "Lumayan, dapat bunga gratis, bagus-bagus lagi", pikirnya. Ia pun menerimanya, dan pemilik toko mempersilahkan pemuda itu untuk berkeliling memilih apa saja bunga yang ia inginkan.

Satu hal menarik dari toko bunga ini adalah penataan koleksinya, dimana toko itu berbentuk seperti labirin satu arah yang hanya bisa dilewati satu kali, sehingga setiap orang yang sudah berjalan melihat-lihat tidak boleh kembali lagi ke belakang. Lagipula, hari itu toko dipadati pengunjung, jika kita berbalik ke belakang dan melawan arus itu akan mengganggu pengunjung lain.

Dengan senyum bahagia dan penuh semangat, ia pun mulai menyusuri lorong-lorong koleksi bunga di toko itu, ia sangat ingin mempersembahkan yang terbaik untuk kekasihnya itu. "Aku harus memilih yang terbaik, yang paling indah, paling wangi, dan... ", gumamnya. Akhirnya ia pun menemukan satu bunga yang menurutnya cocok.

Segera ia ambil bunga itu dan berjalan untuk menyerahkannya sebagai pilihannya, namun baru beberapa langkah ia berjalan, hatinya gelisah dan mulai berpikir, "Toko ini kan punya semua macam bunga di seluruh dunia, pasti banyak bunga yang lebih bagus dari ini". Ia pun tidak jadi membawa bunga itu dan meletakannya kembali, kemudian kembali menelurusi lorong mencari bunga yang lain.

Kembali ia berhenti ketika melihat bunga yang menarik perhatiannya, kali ini bunganya lebih besar dan mengeluarkan wangi yang sangat harum. "wah, ini pasti bunga langka, aku belum pernah melihatnya sekalipun! Aku ambil ini saja!", gumamnya. Namun, di lorong itu hampir semua bunga sejenis berjajar rapi dalam susunan warna yang pasti memanjakan mata, ia pun bingung lagi hingga menimang-nimang banyak bunga sekaligus. Tapi tak satupun ia ambil, kembali ia yakin bahwa pasti ada bunga yang lebih baik lagi di sisi lain toko itu.

Begitu seterusnya, ia berjalan sedikit, lalu berhenti ketika melihat bunga yang menarik, memegangnya sebentar sambil tesenyum, lalu terdiam dan meletakkan bunganya kembali. Ia sangat  bingung untuk memilih, karena ia takut bunga yang ia pilih bukanlah bunga terbaik.
Hingga tanpa disadari, ia hampir mendekati pintu keluar toko dan koleksi bunga yang bisa dipilih pun mulai berkurang. Ia pun panik, karena belum satupun ia menjatuhkan pilihan yang artinya ia akan pulang tanpa membawa satu bunga pun. Ia pun menengok ke kiri dan kanan, berlari kesana-kemari, kebingungan. Hampir saja ia berlari kebelakang karena bermaksud mengambil bunga yang ia temui pertama kali tadi, sayangnya ia ingat kalau ia tidak bisa kembali.

Akhirnya dalam kondisi seperti itu, ia pun memilih apa saja yang bunga yang didapatnya, tanpa menimbang-nimbangnya lagi. Ia pun pasrah, dan menunjukkan bunga pilihannya kepada sang pemlik toko. Tahukah apa yang ia pilih? Ia mengambil bunga kaktus yang kecil dan hampir layu, karena terlanjur bingung.

Sungguh Pemuda yang "beruntung"...

**

Mungkin diantara kita sudah pernah mengetahui tentang cerita ini, dan bisa menebak apa hikmah dari cerita tersebut. Namun, ada satu hikmah tersembunyi yang mungkin berbeda dari biasanya.

Cerita tersebut menggambarkan kondisi kita sebagai pemuda, yang diberi kesempatan yang besar untuk menuntut ilmu, mendapatkan pengalaman baru, dan mewarnai hidup kita dengan prestasi. Hadiah itu adalah kesempatan hidup kita, yang hanya didapat sekali, dan itu diberikan kepada kita secara cuma-cuma oleh Allah.

Lorong itu adalah waktu kita hidup di dunia, yang senantiasa berlalu dan kita lewati tanpa bisa kita kembali ke belakang lagi.

Bunga itu adalah ilmu, yang bisa kita dapat di sekitar kita, bisa kita raih dengan cara apapun, kita bebas memilih apa yang ingin kita pelajari. Ilmu itu bermacam-macam bentuknya, manfaatnya, tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Kebanyakan kita tidak puas, atau cepat sekali bosan dengan ilmu yang sedang kita pelajari, padahal mungkin belum sepenuhnya kita pahami. Lalu ilmu itu kita tinggalkan, dan ingin mencari ilmu lain yang kita anggap lebih baik dan lebih cocok untuk kita. Atau dalam kasus lain, ketika ada kesempatan kita untuk mendapat pengalaman di suatu bidang, belum lama kita ada di dalamnya, bahkan kita baru melihat orang melakukannya saja kita sudah tidak berminat dan mengira masih banyak yang lebih besar manfaatnya dan lebih cocok untuk kita.

Akhirnya, tidak sedikit dari kita yang kemudian menyesal, mungkin tidak sekarang, tapi nanti ketika kita sudah berusia lanjut dan tidak punya waktu dan tenaga lagi untuk melakukan hal-hal yang tadinya bisa kita lakukan, dan kita berkesempatan besar mendapatkannya.

Kita sibuk mencari dan terus mencari yang "sempurna" untuk kita jadikan pesembahan, kita terjebak dengan angan-angan, tanpa mengambil kesempatan belajar walaupun sedikit. Padahal, sekecil apapun ilmu itu, ketika kita dengan sungguh-sungguh dan ikhlas mempelajarinya, yakinlah manfaatnya akan besar sekali.

Ketika kita berjalan, ambillah ilmu yang bisa kita dapat sekecil apapun, simpan dan jangan lupakan. Sehingga semakin hari ilmu kita semakin bertambah, dan di ujung kehidupan nanti kita bisa mengumpulkan bekal ilmu yang sangat banyak yang bisa kita wariskan kepada anak-cucu kita.

Saya teringat pesan Ayah saya, "Ambillah kesempatan itu selama kamu bisa". Ya, karena kesempatan itu bisa jadi tidak datang dua kali.


Bandung, 21 Maret 2012

**
Cerita ini disampaikan dalam penutup sesi Pelatihan Database MySQL Gamus, tentunya dalam bentuk yang lebih singkat, dalam rangka memberi semangat peserta untuk terus belajar dan semangat mengikuti rangakaian pelatihan. Semoga bisa diambil hikmahnya :)

Selamat Datang di Bioskop Kehidupan


Hidup adalah sebuah Film panjang yang disutradarai oleh Sutradara Terbaik, Allah SWT, Jalan ceritanya sudah diatur sedemikian rupa, dan pemainnya juga sudah ditentukan lengkap dengan peran dan karakternya.

Setiap kejadian yang terjadi adalah rangkaian episode yang harus kita jalani, bagaiamanapun jalan ceritanya, pasti baik untuk kita karena Sutradara tidak mungkin menciptakan Film nya asal-asalan dan tidak menginginkan hasil yang terbaik.

Tugas kita adalah menjalankan sebaik mungkin peran kita, sesuai dengan jalan cerita yang sudah tertulis di Skenario-Nya, Lauh Mahfudz. Ketika kita merasa jalan ceritanya kurang baik dan tidak cocok dengan peran kita, bisa jadi bukan skenario-Nya yang salah, tapi kita yang belum memahami benar peran kita dan skenario yang harus kita jalankan.

Sebisa mungkin, lakukan improvisasi, yang dengannya kita memperbesar kemungkinan tercapainya tujuan dan nilai-nilai hidup yang lebih baik sesuai dengan gambaran skenario-Nya untuk kita. Improvisasi ini tidak harus keluar dari skenario, cukup beri nilai tambah pada jalan cerita, dengan kapasitas yang kita punya sesuai peran kita masing-masing.


Life is a Real Movie, so Roll and Action! :D

Bandung, 21 Maret 2013 | 9 Jumadil Awal 1434

**
Bismillah, bersiap untuk episode kehidupan selanjutnya yang Insya Allah semakin menantang dan banyak cerita-cerita baru yang harus dijalani.

Ketahui peran masing-masing, #KenalDiri dengan baik, pahami apa tujuan Allah menurunkan kita di dunia ini. Apakah untuk membuat kerusakan, atau malah justru menjadikan bumi ini sebagai tempat singgah yang lebih baik?

"Setiap kita diciptakan ke dunia dengan sebuah misi, everybody is unique. Temukan apa misimu di dunia ini." - Kyai Rendy Saputra :D

**


Keyword: #Bisnis #Umrah #Jurnal #SIGAM #Silaturahim #GreenBelt #H-252

Popular posts