Tak Selamanya Merah, Tak Selamanya Pula Hijau

  • 0

Dear Pengemudi yang Budiman (Motor, Mobil, dll termasuk saya) Bersyukurlah punya mata normal yang bisa MEMBEDAKAN warna HIJAU dan warna MERAH, jangan menerobos kecuali anda memang tidak tahu itu warna apa.Sabarlah, lampu lalu-lintas itu tidak selamanya merah dan juga tidak selamanya hijau (kecuali memang dibuat seperti itu)
Saya tahu anda buru-buru, sama dengan saya, tapi tidakkah lebih baik menyelamatkan waktu anda yang berharga dikemudian hari dengan memberikan sedikit saja waktu orang lain untuk dipermudah perjalanannya. Kita pasti senang kalau perjalanan kita dipermudah kan?

Sediakan sedikit saja waktu anda, rata-rata lampu merah tidak sampai 5 menit *setahu saya. Setelah itu anda bisa melanjutkan perjalanan. 

Kenapa menunggu lampu merah itu penting?
Ingatlah ketika anda menerobos lampu merah, mungkin bagi anda itu tidak masalah, tapi bagaimana dengan orang lain?
Bahkan, jika kita mau berfikir jauh, kita juga yang akan rugi dengan menerobos lampu merah.
Kok bisa?

Ruas jalan yang sempit, kadang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang melewatinya. Belum lagi ketika harus bertemu di persimpangan, bayangkan jika semua kendaraan dari dua arah yang berbeda menuju satu ruas jalan secara bersamaan, tidak akan cukup bukan? Nah, pastinya harus ada cara agar semua kendaraan bisa melewati jalan itu.

Lampu merah didesain agar semua kendaraan punya kesempatan untuk lewat, dan selain itu juga demi keamanan pengguna jalan.

Dengan adanya pengaturan seperti itu, maka kendaraan bisa secara bergantian melewati ruas jalan sesuai dengan kapasitas jalan yang ada.

Lama menunggu?
Memang menunggu lampu hijau cukup membutuhkan waktu, kadang hanya beberapa detik, atau bahkan ada yang sampai 3 menit, tergantung kepadatan jalan dan jumlah ruas jalan yang bertemu di persimpangan.

Tapi, bukankah menunggu semenit lebih menguntungkan, dibanding harus diam tak bergerak selama berjam-jam? Nah, ini yang kadang tidak disadari oleh kebanyakan kita.

Kenapa sih, harus menunggu begitu? Seperti sudah dijelaskan tadi, terkadang jalan yang ada itu tidak cukup untuk menampung semua kendaraan yang lewat, apalagi kalau dari berbagai arah. 

Bayangkan kemacetan yang terjadi ketika semua kendaraan menuju satu ruas jalan yang sama dalam waktu bersamaan. 

Pernah memindahkan beras dari karung 10Kg kedalam botol menggunakan corong? atau mengeluarkan beras dari rice container (pencet tombolnya, berasnya turun ke bawah)? tidak serta merta semua beras akan pindah kan? pasti sedikit demi sedikit yang keluar, dan itu pun memakan waktu lama untuk memindahkan semuanya.
Seperti itulah yang terjadi, akan makan waktu sangat lama agar semua kendaraan bisa lewat, kalau tidak diatur secara bergiliran.


Lalu kenapa menerobos?
Pasti diantara kita sering tidak sabar dengan lamanya waktu menunggu Lampu Hijau menyala, dan ingin segera melanjutkan perjalanan.

Pergantian giliran lampu hijau, terkadang menyisakan satu waktu dimana tidak ada kendaraan yang melintas sama sekali di tengah persimpangan, ini yang sangat ditunggu-tunggu bagi kebanyakan pengguna jalan, khususnya yang sedang buru-buru.

Momen ini menjadi kesempatan emas yang sayang untuk dilewatkan, sehingga tak jarang beberapa langsung tancap gas dan melesat ke ruas jalan yang dituju *kadang seperti maling yang lari dari kejaran polisi. (Hayo ngaku yang sering begitu, ketahuan dari mukanya hehe)

Masalahnya bukan pada kosongnya jalan kemudian kita menerobos, tetapi dengan menerobos berarti kita sudah mengambil kesempatan orang lain untuk melanjutkan perjalanan (korupsi giliran) 
Kita pasti tidak suka kalau diserobot kan?

Jalanan kosong, aman?
Sudah cukup banyak kejadian dimana dua kendaraan (bahkan lebih) bertabrakan di persimpangan, karena ada salah satu yang menerobos.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di jalan. Ketika tidak menerobos pun bisa saja terjadi kecelakaan, apalagi menerobos, kemungkinan terjadinya bisa lebih besar kan?

Selain itu, bukan hanya kita yang menanggung akibatnya, tetapi pengguna jalan lain juga ikut terkena. Lain cerita kalau anda menerobos pagar di tepi sungai, itu terserah anda, anda sendiri yang tenggelam.

Maka, lebih baik anda selamatkan waktu anda dikemudian hari, dengan menunggu sebentar saja, agar jalanan lancar dan andapun bisa melanjutkan perjalanan kembali dengan aman. Daripada, anda menerobos, kemudian kena tilang, waktu anda akan terbuang kan? Belum lagi kalau terjadi kecelakaan, anda menabrak kendaraan lain yang melintas (naudzubillah), kerugiannya lebih besar kan?

Jadi, berikan sedikit waktu anda untuk kemudahan perjalanan pengemudi lain, dan kemudahan itu juga akan anda dapatkan.

Tidak terlalu penting slogan "TAATILAH RAMBU LALU-LINTAS" ditempel dimana-mana, karena saya tahu anda pasti sudah pandai membaca, tetapi yang lebih penting adalah kesadaran diri masing-masing untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman dalam berkendara. Sekian, terimakasih :)

*Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, saya hanya ingin berbagi uneg-uneg saya, dan mudah-mudahan juga anda berpikir demikian. hehe

NB: Ini lebih ke kendaraan umum/pribadi yang tidak termasuk dalam kendaraan yang diprioritaskan menurut UU LLAJ (seperti ambulans, pemadam kebarakan, dll) karena mereka punya tugas dalam keadaan darurat, sehingga dikecualikan.

Bandung, 14 Juli 2012

Dalam kesakitan teruji kesabaran. Dalam perjuangan teruji keikhlasan. Dalam ukhuwah teruji ketulusan. Dalam tawakal teruji keyakinan

  • 0
Dalam kesakitan teruji kesabaran.
Dalam perjuangan teruji keikhlasan.
Dalam ukhuwah teruji ketulusan.
Dalam tawakal teruji keyakinan

Hidup ini indah jika semuanya karena Allah SWT

Penilaian orang itu penting, tapi terlalu mengikuti penilaian orang lain, hidup jadi penuh kePentingan


Dulu, ketika masih di SMP-SMA saya tidak terlalu memperhatikan penampilan, berpakaian seadanya, jarang sisiran, dsb.
Orang-orang disekitar pun berkata: "Yang rapi dikit, dong. Penampilannya diperhatikan dikit, kan bagus"

Awalnya saya tidak terlalu peduli dan menganggap suara-suara itu hanya menggangu, saya suka gaya seperti sekarang, yg sederhana, toh Rasul jg mengajarkan kesederhanaan kan?

Tetapi kemudian, saya juga mengetahui bahwa Rasul juga mengajarkan teladan lewat akhlak yang baik, penampilan yg bersih dan sedap dipandang. Contoh nyata yang sering terlihat, lebih dari cukup untuk merubah pandangan saya.

Lalu saya pun mulai belajar untuk menjaga kerapihan, lebih memperhatikan penampilan dari sebelumnya (tapi tidak terlalu).
Mandi lebih pagi, memakai pewangi, menggunting kuku, memakai baju rapi, dsb

Kemudian orang-orang disekitarpun berkata, "Rapih amat?" "Tumben" "Mau kemana?" mungkin pertanyaan itu juga tidak hanya dialamatkan pada saya, mungkin banyak yg juga mengalaminya.

Pelajaran: Apapun yang kita lakukan, pasti akan ada orang yang menilai, mengkritik, meskipun itu baik sekalipun. Kalau kita mengikuti setiap kata-kata orang, kita akan kehabisan kata-kata untuk dijadikan penguat. Seperti kisah seorang ayah dan anaknya yang mengendarai keledai.

Penilaian itu penting, tapi mengikuti setiap penilaian orang itu tidak terlalu penting, karena terlalu mengikuti penilaian orang, maka hidup kita akan penuh kePentingan yang akhirnya membuat kita bingung sendiri. Apalagi itu kepentingan orang lain...

Jadi, lakukan apa yang diyakini baik, dan biarkan kita menjadi pribadi yang biasa. Biarkan orang lain menilai, kita yang mengerjakan lebih tahu apa yang kita kerjakan.

Kita bukan bekerja untuk mereka kan? Kita juga tidak membayar atas penilaian mereka, untuk apa susah-susah bekerja demi penilaian orang, toh nilainya juga tidak semuanya kembali ke kita.

Bandung, 11 Juli 2012

*Komentar terbaik akan mendapatkan senyuman hangat dari saya. Penilaian anda saya bayar lo, jadi ga rugi kan? :)

Waktu juga mempunyai waktunya sendiri

  • 0
MT SuperNote
MASA MUDAMU HANYA SATU KALI, DAN BERLALU SANGAT CEPAT SEKALI
Sahabatku yang muda dan letih dengan kehidupan yang itu-itu saja, 
Paksalah dirimu untuk menjadi lebih kuat daripada rasa malas dan kesenangan menunda.
Kehidupan ini lebih penting daripada hanya menua sambil menghindari kewajiban untuk menjadi pribadi yang lebih terdidik dan mampu menghasilkan pelayanan yang menguntungkan sesama.
Paksalah dirimu untuk lebih tekun mempelajari yang penting bagimu di masa depan, dan paksalah dirimu menyelesaikan tugas yang menjadikanmu boleh memasuki kelas kehidupan yang berikutnya.
Apakah engkau tak tertarik untuk menjadi kekasih yang dibanggakan oleh wanita pilihanmu?
Ingatlah bahwa bagi wanita, 
“Success is sexy.”
Dan,
“Kemapanan itu lebih penting daripada ketampanan.”
Jika sulit bagimu untuk menggoyang kegalauanmu lepas dari hatimu, galaulah saja – tapi pastikan engkau tetap mempelajari yang penting dan melakukan pekerjaanmu dengan sebaik-baiknya.
Kita semua akan menua, tapi jangan sampai menua sebagai orang miskin yang lemah dan banyak penyakit.

Masa mudamu adalah masa penentu kualitas masa depanmu.

Dan ingatlah,
Masa mudamu hanya satu kali dan akan berlalu sangat cepat sekali.
Jangan menunda, start now!
Mario Teguh – Loving you all as always
1.bp.blogspot.com - time

Status Facebook dari salah seorang motivator ternama itu terang saja memenuhi layar notebook dihadapanku, seperti seorang tahanan yg mendapatkan cahaya setelah terpenjara bertahun-tahun dalam penjara bawah tanah. Beberapa saat yang lalu aku adalah seorang tahanan, yg tertahan oleh kegundahan hatiku sendiri, seorang kesatria yg dulunya gagah perkasa, tiba-tiba saja terpejam, menunduk dan terseret dalam penjara, gelap tak bersuara.
Lama ia terdiam, tanpa sebisikpun suara menemaninya, bahkan suara hatinya pun seolah enggan berkata.

Yah, kalimat sang motivator itu segera saja memenuhi kepalanya hingga ke ubun-ubun, lalu turun dan merayap diantara celah-celah gelap, yang selama ini memenjarakannya dalam ruang tak berdasar. Atas dasar apa ia memenjarakan dirinya dalam kegundahan?
Entah. Karena itulah aku menyebutnya ruang tak berdasar. Sebuah ruang yang tercipta dari sebuah ketidaktahuan, pengerdilan otonom dari seorang kesatria yang bahkan ia sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

Bukan karena namanya yg sering disebut orang karena luar biasanya, bukan karena wajahnya yg sering muncul di layar kaca, apalagi kutipan-kutipannya yang selalu nampak dimana-mana, seolah ada jutaan motivator di luar sana. Tapi, karena pesan itu amat dekat dengan apa yang dinamakannya "Jalan Cahaya", sebuah jalan yang tidak nampak, tapi dengan tidak nampaknya itu orang semakin percaya bahwa jalan itu ada, dan terus menapakinya tanpa peduli berapa jauh jarak yang ditempuhnya.
Jalan itu amat dekat, apalagi bagi seorang tahanan di penjara gelap, melihat cahaya adalah impiannya yang setiap ia bisikkan dalam hatinya

Dan setiap baris dari kalimat itu, sangat menyentuh bahkan menampar hingga selimut hitam yang menutupi tubuhnya pun terkoyak, menampakkan sedikit bagian tubuhnya yg kekar dan bertenaga.

"MASA MUDAMU HANYA SATU KALI, DAN BERLALU SANGAT CEPAT SEKALI"

Ia masih ingat, betapa puluhan tahun yg lalu, sebelum ia terperangkap seperti sekarang, ia adalah anak yg lincah dan gemar bertualang. Gunung, hutan, dan lautan menjadi taman bermain yang tidak pernah bosan dikunjunginya.

Namun, waktu itu berlalu begitu cepat, kini ia justru terdiam, dan hanya bisa menjelajah di antara ruang tak berdasar yang ia ciptakan sendiri.

Waktu berlalu begitu cepat, masa depan suram yang dulu ia bayangkan, kini benar-benar terjadi dan menyelimuti kehidupannya, bertahun-tahun lamanya. Tapi, bukankah waktu juga punya waktunya? ada waktu ketika waktu itu pun berhenti dan berakhir.

Namun pertanyaannya, bagaimana waktu itu berakhir? Apakah dengan kematian? Entahlah, hanya waktu yg bisa menjawab.

Kapan waktu itu berakhir? Aku juga tidak tahu, yang aku tahu selama waktu itu belum berakhir, berarti waktu untukku juga belum berakhir, masih ada waktu.

"Paksalah dirimu untuk menjadi lebih kuat daripada rasa malas dan kesenangan menunda."
"Masa mudamu adalah masa penentu kualitas masa depanmu."
"Dan ingatlah,"
"Masa mudamu hanya satu kali dan akan berlalu sangat cepat sekali."
"Jangan menunda, start now!"
-Mario Teguh

Masing-masing kita punya ruang untuk kita tempati, ruang tak berdasar adalah satu dari banyak ruang yang bisa kita ciptakan. Ruang apa yang ingin kau ciptakan?

Ruang dan Waktu, keduanya saling berhubungan. Jika ruang itu tak berdasar, apakah waktu juga tak berakhir?

Mungkin

Karena selama kita belum menemukan dasar dari ruangan itu, waktu terus berjalan, dan kita selamanya akan terombang-ambing dalam ruangan itu, tanpa tahu berapa lama waktu yang kita habiskan di dalamnya.

Aku ciptakan ruang berpikir untuk kita semua.

Tidak, aku tidak perlu menciptakannya, karena sebelum ada ruang berpikir pun, kita sudah berpikir, lalu untuk apa?

Kalau bukan ruang, baiklah aku ciptakan waktu untuk kita berpikir.

Tidak!
Bahkan sebelum aku ciptakan  pun, waktu sudah berjalan, lalu untuk apa?

Jadi, apa yang harus kulakukan?
Mencipta bukanlah tugasku, tapi karena kita semua sudah terlanjur masuk ke dalam ruang pena yang aku ciptakan ini, kita semua butuh ruang dan waktu untuk berinteraksi di dalamnya.

Tapi aku bukan pencipta, bukan Tuhan.

Lalu?

Hanya waktu yang bisa menjawab

Waktu pun punya waktunya sendiri

Lalu apakah waktu itu dibiarkan begitu saja?

Selama waktu terus berjalan, ia akan terus diseret menuju waktu yang lain.

Waktu punya waktunya sendiri untuk berakhir, dan sekarang adalah waktunya saya untuk mengakhiri tulisan ini.

Terimakasih telah mendampingi waktu yang ada dalam ruang pena ini dengan ruang waktu anda. Semoga di waktu yang lain waktu kita bisa bertemu kembali dalam ruang yang sama, walaupun tidak dalam waktu yang sama.

Sekian.

-Iqbal FR-

Bandung, 8 Juli 2012

Popular posts