Penilaian orang itu penting, tapi terlalu mengikuti penilaian orang lain, hidup jadi penuh kePentingan
Dulu, ketika masih di SMP-SMA saya tidak terlalu memperhatikan penampilan, berpakaian seadanya, jarang sisiran, dsb.
Orang-orang disekitar pun berkata: "Yang rapi dikit, dong. Penampilannya diperhatikan dikit, kan bagus"
Awalnya saya tidak terlalu peduli dan menganggap suara-suara itu hanya menggangu, saya suka gaya seperti sekarang, yg sederhana, toh Rasul jg mengajarkan kesederhanaan kan?
Tetapi kemudian, saya juga mengetahui bahwa Rasul juga mengajarkan teladan lewat akhlak yang baik, penampilan yg bersih dan sedap dipandang. Contoh nyata yang sering terlihat, lebih dari cukup untuk merubah pandangan saya.
Lalu saya pun mulai belajar untuk menjaga kerapihan, lebih memperhatikan penampilan dari sebelumnya (tapi tidak terlalu).
Mandi lebih pagi, memakai pewangi, menggunting kuku, memakai baju rapi, dsb
Kemudian orang-orang disekitarpun berkata, "Rapih amat?" "Tumben" "Mau kemana?" mungkin pertanyaan itu juga tidak hanya dialamatkan pada saya, mungkin banyak yg juga mengalaminya.
Pelajaran: Apapun yang kita lakukan, pasti akan ada orang yang menilai, mengkritik, meskipun itu baik sekalipun. Kalau kita mengikuti setiap kata-kata orang, kita akan kehabisan kata-kata untuk dijadikan penguat. Seperti kisah seorang ayah dan anaknya yang mengendarai keledai.
Penilaian itu penting, tapi mengikuti setiap penilaian orang itu tidak terlalu penting, karena terlalu mengikuti penilaian orang, maka hidup kita akan penuh kePentingan yang akhirnya membuat kita bingung sendiri. Apalagi itu kepentingan orang lain...
Jadi, lakukan apa yang diyakini baik, dan biarkan kita menjadi pribadi yang biasa. Biarkan orang lain menilai, kita yang mengerjakan lebih tahu apa yang kita kerjakan.
Kita bukan bekerja untuk mereka kan? Kita juga tidak membayar atas penilaian mereka, untuk apa susah-susah bekerja demi penilaian orang, toh nilainya juga tidak semuanya kembali ke kita.
Bandung, 11 Juli 2012
*Komentar terbaik akan mendapatkan senyuman hangat dari saya. Penilaian anda saya bayar lo, jadi ga rugi kan? :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Categories
inspirasiana
(41)
puisi
(33)
hikmah
(29)
sajak
(28)
perjalanan
(26)
renungan
(11)
langit bumi
(9)
mimpi
(8)
pemuda
(8)
introspeksi
(6)
poetry
(5)
reblog
(5)
#GamusStory
(4)
hujan rindu
(4)
kultwit
(3)
kutipan
(3)
nikah
(3)
pelajaran
(3)
InspirasiMM
(2)
MyDreamSeries
(2)
jejak pena
(2)
punggung awan
(2)
selftalk
(2)
TourBandungGresik
(1)
fiksi
(1)
Popular posts
-
[on Sunday, June 20, 2010 at 4:00pm] Assalamu alaikum.. Adikku tersayang.. Ku tulis ini sebagai permintaan maaf dan salam perpisahan Sebelu...
-
H ari ini hari yang bersejarah A wal dari perjuangan yang tak kenal lelah R emaja Indonesia telah bersumpah I ndonesia ku tidak untuk ter...
-
Dalam kesakitan teruji kesabaran. Dalam perjuangan teruji keikhlasan. Dalam ukhuwah teruji ketulusan. Dalam tawakal teruji keyakinan Hi...
-
Lelah Aku pun marah Pada suara-suara yang memerahkan telinga Pada bisikan yang mengusik jiwa Aku marah pada diriku yang tidak bisa...
-
Tak perlu banyak bicara, hanya berbagi dan biarkan imajimu mengartikannya sendiri, seperti diamnya langit dan bumi penuh makna yang menarik ...
No comments:
Post a Comment