Belajar 3 skill di Bimbel Kehidupan, LifeSchool

  • 0
Alhamdulillah, 3 bulan sudah semenjak pertama kali saya memutuskan untuk mengikuti sebuah program bimbingan belajar di Bandung. Bukan bimbingan belajar biasa, yang diajarkan disini bukanlah mata pelajaran umum seperti di sekolah, tapi ini adalah Bimbingan Belajar skill yang diperlukan dalam kehidupan. Ya, namanya juga LifeSchool, Sekolah Kehidupan.



Di LifeSchool kita akan mempelajari tentang 3 skill penting dalam hidup: Entrepreneur, Public Speaking, dan Writing.

Kita tentu mengenal banyak tokoh dan orang sukses di sekitar kita, semuanya menguasai 3 skill ini. Sebut saja Aa Gym, Mario Teguh, Rendy Saputra, dll yang kita tahu dan kita anggap mereka adalah orang sukses.
Coba perhatikan, semuanya mempunyai 3 skill yaitu entrepreneur, public speaking, dan writing.

Mereka sukses mengembangkan bisnisnya, sering tampil dalam berbagai acara publik dan berbicara disana, juga menulis buku. Aa Gym merintis usahanya, MQ group yang bergerak di banyak bidang, tampil sebagai pembicara di berbagai kesempatan, juga banyak sekali buku-buku yang sudah beliau terbitkan.
Mario Teguh, dan Kang Rendy saputra juga begitu.

Karena tergerak pengen jadi seperti mereka, maka saya pun mempelajari 3 sekill tersebut, dengan mengikuti program LifeSchool.

Awalnya tertarik mengenalnya dari seorang siswanya, sebut saja Kang Indra. Beliau sering banget bikin invitation dan promosi kelas Lifeschool, hampir tiap minggu selalu ada aja, sampai saya hafal setiap Kang Indra update di Facebook, pasti soal LifeSchool.

Lama-lama saya penasaran juga, saya cek lah apa itu LifeSchool, mulai dari profilnya, kegiatannya, sampai lulusannya. Dan luar biasa, lulusanya pun hebat-hebat, bahkan salah satunya sahabat yang juga aktif di Karisma ITB, menerbitkan bukunya tidak lama setelah ikut LifeSchool dan saya juga hadir dalam launchingnya.

Kemudian, suatu saat LifeSchool mengadakan public seminar yang di dalamnya mengadirkan pembicara yang luar biasa, ada kang Asep Wahidin (Pendiri sekaligus tentor LifeSchool) yang pernah menjadi narasumber di acara Chatting dengan YM, ada kang Hakim el-hamidy yang sudah menerbitkan lebih dari 23 buku, dll..



Dalam acara tersebut dikenalkan lebih jauh apa itu Lifeschool, dan saya semakin mantap untuk ikut dalam program ini setelah melihat langsung dampaknya kepada teman-teman yang sudah ikut. Ditambah lagi, ada bonus spesial untuk alumninya, yaitu gratis mengikuti setiap angkatan berikutnya. Artinya bisa terus menambah ilmu, ada garansi seumur hidup untuk manfaat yang didapatkan di LifeSchool.

Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, ketika Kang Asep menawarkan diskon khusus bagi yang mendaftar hari itu juga dalam seminar, saya pun mendaftar meski awalnya ragu karena saat itu belum punya uang untuk membayarnya, tapi saya coba yakinkan diri, soal uang bisa diusahakan, kesempatan janga dilewatkan. Akhirnya daftarlah saya hari itu, dengan DP yang juga sebagian dibantu oleh sahabat saya, kang Fauzi Noerwenda (ingetin ya buat bayar, hehe).

Oh iya, dalam seminar itu juga sekaligus dilangsungkan launching buku "7 Mata Air menuju sukses" karya Rizki Muhammad Ramadhan, yang juga alumni Lifeschool. Terharu ketika melihat kedua orang tuanya menangis, karena bahagia mendapatkan persembahan dari anaknya, saya pun ingin bisa mempersembahkan karya kepada orang tua saya seperti itu.

Prinsip saya dalam mengikuti seminar, training, dll saya tidak boleh pulang dengan tangan kosong, harus ada sesuatu yang saya bawa. Entah itu doorprize, merchandise spesial, tanda tangan bintang tamu, dll pokoknya harus ada yang dibawa selain fasilitas wajib seperti goodie bag, notes, dan pulpen. Dan itu berlaku sampai sekarang.

Tidak hanya jadi penonton, alhamdulillah saya juga mendapat kesempatan untuk tampil di panggung. Di satu sesi ada doorprize yang syaratnya adalah membagi 5 target/impian terbesar dalam hidup, saya pun memanfaatkan momen ini untuk mengikrarkan mimpi. 3 dari 5 Mimpi saya ceritakan, dari yang terdekat sampai terbesar:

1. Mendapat penghasilan 1.000.000 di bulan Mei (Bulan dilaksanakannya seminar)

2. Menikah di usia muda

5. Membangun perusahaan di Luar Negeri tahun 2040

Serentak seluruh peserta pun mengaminkan, dan bonusnya saya mendapatkan gratis buku 7 Mata Air menuju sukses yang dilaunching hari itu, alhamdulillah.

NB: Poin no.1 pun tercapai di bulan Juli ini, sehari sebelum mudik ke kampung halaman, saya pun mendapatkan gaji + THR dari tempat saya bekerja beberapa hari setelah ikut seminar, dan jumlahnya mencapai 1.000.000, luar biasa :)

Setelah seminar itu, saya pun berfikir bagaimana caranya bisa membayar biaya program LifeSchool, perlu teman-teman ketahui untuk mempelajari 3 skill itu tidak sedikit investasi yang harus dikeluarkan. Gambarannya, kalau dihitung satu per satu mulai dari Entrepreneur, Public Speaking, dan Writing, kurang lebih seperti ini:

-Coaching bisnis: 10 Juta

-NLP, Public speaking: 15 Juta

-Workshop menulis: 1 Juta

-dll

Totalnya bisa puluhan juta kan? Waw..

Tapi, beruntung program Lifeschool ini sudah dirancang sedemikian agar dapat memiliki 3 skill tersebut, dengan investasi yang terjangkau, cukup dengan 1,8 jt sudah dapat semuanya, dan gratis ikut angkatan berikutnya seterusnya. Asik apa asik? :D

Nah, seperti yang sudah saya ceritakan di awal, ada diskon untuk yang mendaftar hari itu juga saat seminar, berapa jumlahnya? ternyata cukup 1,3 jt! dan dengan DP 100.000, sisanya 1,2 yang harus dibayar.

Setelah itu, saya pun cari cara gimana biar bisa bayarnya, mulai dari jual barang-barang yg ga kepake, sampai nabung. Tapi, hingga menjelang dateline pembayaran (9 Juni 2013) belum mencapai jumlah yg ditentukan. Akhirnya saya pun mencoba menghubungi orang tua, dan orang tua menyarankan untuk menghubungi salah seorang paman, alhamdulillah dapat pinjaman dan bisa bayar pada waktunya.

Selama mengikuti kelas LifeSchool, dari awal banyak hal-hal menarik yang saya dapat, dan semuanya juga didukung dengan suasana kelas yang nyaman, dengan teman-teman yang bersemangat. Beberapa kali saya berangkat dalam kondisi yang kurang fit, karena baru pulang dari tempat kerja, begitu di kelas langsung kembali segar dan bersemangat.

Salah satu bagian yang paling menggugah buat saya itu di bagian Writing, bersama kang Fatih Zam. Orangnya unik, kocak, dan hampir setiap sesi rasanya seperti Stand Up Comedy dan bukan kursus.

Saya yang awalnya masih kurang dalam hal menulis, kadang suka bingung mau nulis apa, di kelas ini akhirnya mulai belajar menggali ide dan menuliskannya. Sampai di sesi terakhir, membahas tentang Buku dan Penerbitan, saya pun punya gambaran tentang buku yang ingin saya tulis, dan berani mempresentasikannya di depan.

Bahkan, di sesi itu kami mempelajari langsung bagaimana proses dari awal membuat naskah hingga buku itu terbit, tidak cuma itu, juga ada praktek langsung bagaimana kita mempresentasikan naskah kita ke penerbit. Dahsyat pokoknya..

**
Itu tadi sedikit cerita tentang pengalaman di LifeSchool angkatan ke-9, Insya Allah saya akan ikut kembali di angkatan berikutnya, dan mungkin nanti kita bisa bertemu di kelas yang sama :)

Ingin tahu lebih lanjut soal LifeSchool? Gabung fan pagesnya disini: https://www.facebook.com/pages/Life-School/231768430269777


Sampai jumpa di kelas LifeSchool :)
-Iqbal Arubi-



Suasana belajar di kelas LifeSchool. Rumusnya: 10-20-70 -10% materi di kelas -20% diskusi dan belajar mandiri -70% praktek langsung

No comments:

Post a Comment

Popular posts