
Bagiku engkau adalah cinta, karena cinta harus memilih.**
Dan kau memilih untuk menjadikanku ada
Namun sayangnya aku tak bisa membalasnya.
Aku tak bisa memilih agar kau terus ada, meskipun aku juga cinta
Engkau, kini hanyalah bagian yang terserak di pelataran sejarah kita
Sedangkan aku, harus pergi dengan ribuan jejak kenangan
yang kian hari kian memisahkan kita
Masihkah engkau ingat,
tentang sebaris kata manja yang menjadikan kita?
Dan masihkah kau ingat, malam dimana kau terjaga
dan membiarkan huruf-hurufku menyapa meski kau tak bisa mengeja?
Karena aku masih ingat,
hari dimana kau menatapku dengan lembut sambil berkata
"Sudahkah kau terbangun, hai Mentari pagi?"
Dan aku pun sungguh ingat,
hari dimana kau menemaniku berjalan di dunia
yang masih terasa begitu luasnya.
Ketika tangan-tangan mungil dan rapuh ini
berusaha meraih jendela di ujung sana
Aku pun bertanya, tentang dunia.
Tentang impian masa kecil yang terperangkap dalam cahaya, melayang-layang di udara
Dan kau pun menjawab segalanya dengan sempurna,
hingga tak sekejap pun aku mampu mengedipkan mata
Tak jarang aku pun terdiam membisu,
mencari sebaris pertanyaan demi menjawab keteranganmu.
Karena aku mengenalmu dari ketidaktahuanku,
maka kau berikan aku senyummu.
Agar aku terus bertanya, agar aku bisa terus mengenalmu
Bagiku engkau adalah cinta,
karena cinta harus memilih.
Dan kau memilih untuk menjadikanku ada
Namun sayangnya aku tak bisa membalasnya.
Aku tak bisa memilih agar kau terus ada, meskipun aku juga cinta
Matahari Ilmu, 12 Agustus 2014
Semangat ya...
ReplyDeleteT.T