Notes From Korea : Introduction

  • 0
Sebelumnya saya mau minta maaf dulu sekaligus mohon ijin bagi yang kenal dengan judul tulisan ini (kaya pernah baca, dimana ya...) Karena bingung mau dikasih judul apa, yang terpikir adalah catatan perjalanan dari Korea, biar keren dikit jadilah pakai bahasa inggris, meminjam judul sebuah buku yang juga menginspirasi saya (sekalipun belum baca :p ), selain itu juga karena memang bagian awal dari tulisan ini saya tulis ketika sedang di Korea Selatan. 
Kalau ditanya, kok judulnya mirip?? ya.. yang jelas bukan saya yang ngasih ide ke Kang Assad *Penulis Notes From Qatar*, serius bukan saya. Jadi, jangan bilang kalau beliau ngikutin saya ya (ya iyalaah...) 
Semoga tulisan saya ini tidak termasuk plagiat yah, karena memang tempatnya beda dan pasti ceritanya juga beda. *Piiss :D
Mohon maaf juga kepada para pembaca setia sekalian, kalau tulisan ini baru terbit sekarang, jujur jeda waktunya sangat lama hingga catatannya hampir berjamur dan berdebu.
Mungkin karena saya belum menyempatkan waktu saja, bukan karena yang lain. Awalnya ketika cerita ini ingin ditulis, saya bingung apakah mau ditulis dalam bentuk catatan per hari, atau dalam tema-tema tertentu yang di dalamnya berisi ringkasan kejadian pada hari tertentu? waktu pun tersita hanya memperdebatkan hal itu, tanya sana-tanya sini, bingung sana-bingung sini, tapi ujung-ujungnya ngga ditulis juga. Sampai akhirnya foto-foto yang sudah disiapkan untuk dipublish pun hilang karena laptop saya rusak *nah lho!
Sudahlah, mumpung sekarang ada waktu dan pikiran sedang fresh, makanya saya sempatkan menulis cerita ini, sedikit berbagi pengalaman dan hikmah berada di negeri Ginseng alias Korea Selatan.
Semoga persembahan kecil ini bisa memberikan manfaat untuk sahabat pembaca, semoga semakin menambah rasa syukur kita dan juga menjadi sadar akan satu hal penting, bahwa semua adalah ciptaan Allah, di Bumi manapun kita berpijak disitu ada tanda-tanda kebesaran Allah, semuanya sama mau di Indonesia mau di Korea, semua adalah Milik Allah SWT. Selamat menikmati :)
**


Tiga Dua Satu..

  • 0

Genap tujuh bulan berlalu, setelah 3 target hidup saya ikrarkan, disaksikan oleh ratusan insan, yang turut mengaminkan. Hari ini pula, jadi saksi 1 dari 3 target itu sudah tercapai.

Alhamdulillah, segera setelah saya mantap meniatkan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan diri untuk menikah, banyak kemudahan dan keajaiban yang saya temui. Banyak diantaranya yang dulunya saya rasa sulit dan tidak mungkin, sekarang mulai tercapai, tidak terbayang sebelumnya bagaimana target-target itu bisa tercapai.

Berawal dari sebuah seminar yang saya ikuti tgl 28 April lalu bersama dengan sahabat-sahabat yang luar biasa, Seminar LifeSchool, yang dikelola oleh kang Asep Wahidin dan tim.

Awalnya saya mendapat informasi ini dari kiriman salah seorang teman di facebook, kang Indrayadi namanya. Saya tertarik karena penasaran setelah beberapa kali mendapat undangan dari beliau untuk ikut kelas Lifeschool, saya lihat beliau ini rajin banget ngirim invitation, hampir setiap minggu rasanya selalu ada notifikasi event LifeSchool dari beliau.

Awalnya sih saya kurang memperdulikannya, karena saya rasa belum butuh, dan belum tertarik. Tapi lama-lama, penasaran juga, jadilah saya coba baca-baca soal LifeSchool, mulai dari siapa pencetusnya, yaitu kang Asep Wahidin, gimana profilnya, apa aja kegiatannya.

Disitu saya mulai menemukan hal yang menarik, karena banyak sekali motivasi dan testimoni yang meyakinkan dari sahabat-sahabat yang sudah mengikuti lifeschool, selain itu nilai utama yang diusung lifeSchool ini yaitu: Public Speaking, Writing, dan entrepreneur cocok dengan apa yang ingin saya pelajari saat itu. jadilah saya memutuskan untuk mengenal lebih jauh LifeSchool, kebetulan dalam waktu dekat akan diadakan seminarnya, saya pun ikutan deh

Diam Bukan Berarti Tak Ada

  • 0
Hilang
Nyala rembulan tak lagi benderang
terhimpit oleh kelopak yang mulai meradang
hatimu pun hancur bak dihamtam batu karang

Punggung Awan,
10 Oktober 2013

Cukuplah Dia

  • 0
Allah, cukuplah Dia..

Cukuplah Dia yang Maha tahu, tak perlu aku menerka-nerka (lagi), sesuatu yang tak kuketahui

Cukuplah Dia, yang menyampaikan pesan itu padanya, pada mereka

Cukuplah Dia, yang menuliskan setiap pengharapan dan doa, bahkan sebelum aku mengucapkannya

Cukuplah Dia, yang menggerakkan hati siapa saja yang Dia kehendaki, tanpa perlu aku memaksa dan beradu suara

Cukuplah Dia, yang menjadi saksi atas apapun yang aku jadikan itu mimpi, berharap itulah salah satu dari yang Dia ridhoi

Cukuplah Dia, yang menyediakan segenap rizki, tanpa perlu sok bersusah payah, mengira diri ini sanggup menyediakan segala sesuatunya sendiri

Cukuplah Dia, yang Maha Memudahkan, meski seluruh manusia menghadang dan tak menyisakan jalan.

Cukuplah Dia, yang memberi perintah suci itu, yang akan menuntunku

Cukuplah Dia, Allah..
#NtMS #SelfTalk

Maafkan Aku Bintang


Aku berdiri
pandangi kerlip bintang
bintang tersenyum
seolah tahu gundahku

Bintang berkelip
tampak aura bijaknya
yakinkan aku tuk bisa curhat padanya

Bintang menanti
lisanku terurai
berkeluh kesah
luapkan beban padanya

Maaf bintang,
walau terasa berat hidupku
takkan ku bagi itu padamu

Sorry bintang,
meski meleleh airmata,
aku takkan curhat padamu

Karena aku punya partner yang lebih baik
Dia setia mendengarku,
memberi Ilham di setiap ruang hatiku
dan itu bukan kamu...

Karena Dia menuntunku hadapi tantangan
tak sekedar mendengar semata

dan itu bukan kamu
Tapi Penciptamu,
Penciptaku...
Allahu rabbi...

#Envy - Ku Takkan Curhat Pada Bintang 

Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS Yusuf: 86)

Biarkan ia terbang tinggi

  • 0
Biarkanlah ia terbang, nak.
Biarkan ia memilih di mana saja ia akan hinggap,
sama seperti engkau ingin bebas memilih
untuk melewatkan, atau merawat
sekuntum bunga yang sesekali kau temui
Percayalah, akan lebih baik
jika ia terus terbang tinggi
ke atas sana, bersama dengan Elang
membangun sarang yang kokoh dan berwibawa
di puncak pohon tertinggi
yang senantiasa terlindungi
dibanding rumah kecil yang sedang kau bangun ini

**

Hai Azul, kini kulihat kau mulai bernafas lega
dan terbang semakin tinggi

Bersyukurlah, karena mungkin Tuhan telah mengijinkanmu,
mengabulkan pengharapanmu, akan angin yang membawa dirimu
untuk hinggap hanya di sarang yang akan membuatmu lebih baik
bukan rumah kecil yang terkadang rapuh dan menyesakkan jiwa

Bukankah itu yang kau minta pada Tuhan?
#SelfTalk

Dan...Apakah Kita? (reblog)

  • 0
Dan apakah kita adalah dua hati yang saling menanti?
menghitung hari bersama-sama sambil melempar harap ke langit-langit mimpi. 
Dan apakah kita adalah dua hati yang saling berdiam diri?
ragu untuk melangkah karena takut mengusik hati lainnya. 
Dan apakah kita adalah dua hati yang buta arah?
tak tahu jalan pulang dan kemana harus menetapkan tujuan.

Dan apakah kita yang hanya mampu saling menatap dari jauh namun gagu menyapa?
Dan apakah kita yang hanya menunggu tanpa ada yang mau berlari terlebih dahulu?
Maka...Kita apa?
Mungkin... kita hanya serpihan-serpihan rindu yang terpaku.
Diam.
Bisu. 
Kalau memang benar ada dinding di antara kita,
bisakah kau hancurkan untukku?
Karena setelah dinding itu runtuh,
maka aku berjanji akan menyapamu terlebih dahulu...
dan bertanya... 
Apakah aku tujuan pulang mu?
Reblog from: http://annisarahmah-dongenglangit.blogspot.com/2013/09/dan-apakah-kita.html

Dua Pemalu (reblog)

"Tiada yang lebih beku dari perjumpaan dua manusia pemalu.
Hadirnya dua katup bibir, tak menjamin ada cuap di sana.
Maka merekalah para ahli diam—untuk selanjutnya menjadi para ahli tebak.
Karena tak ada yang bisa dilakukan untuk sebuah kebisuan kolektif
selain menebak dan menebak.
Sebab itu di sanalah kerap terjadi sebuah tragedi memilukan
yang biasa kita sebut
‘tertipu oleh apa yang kita reka sendiri.’ " - Dua Pemalu, Azhar Nurun Ala

(Ceritanya Reblog dari http://azharologia.com/2013/04/28/dua-pemalu/ )

Dua Pemalu

Tiada yang lebih beku dari perjumpaan dua manusia pemalu. Hadirnya dua katup bibir, tak menjamin ada cuap di sana. Maka merekalah para ahli diam—untuk selanjutnya menjadi para ahli tebak. Karena tak ada yang bisa dilakukan untuk sebuah kebisuan kolektif selain menebak dan menebak. Sebab itu di sanalah kerap terjadi sebuah tragedi memilukan yang biasa kita sebut ‘tertipu oleh apa yang kita reka sendiri.’
Cerita cinta para pemalu adalah kisah yang penuh rindu pilu. Mereka habiskan senja untuk menanti bulan pujaan di perempatan jalan, untuk sekadar menatap dalam diam. Sampai sang bulan berlalu, berjalan menjauh, lalu menyisakan bayangan punggungnya untuk kemudian hilang.
Kasihanilah mereka: para ahli memendam rasa; Para ahli membisu hati; Para ahli sungkan bicara.
Kasihanilah, kasihanilah.
Tapi bersiaplah. Karena barangkali ketika kau tanyakan seberapa bahagia mereka, kau akan sadar bahwa sejatinya kaulah yang lebih pantas dikasihani. Lalu kau akan menangis. Tersedu. Dalam rindu yang—ternyata selama ini—semu.

(...)

  • 0
...

Kupu-kupu Kertas

  • 0

Lagu ini sempat menjadi lagu favorit masa kecil, ditambah lagi pada waktu itu ada serial TV yang ceritanya bagus, dengan judul sama. Tetiba terdengar kembali beberapa waktu lalu di tempat kerja. Semacam nostalgia :)

**

Setiap waktu engkau tersenyum
Sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu riuh mengalir bagai gerimis

Seperti angin tak pernah diam
Selalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu hujan turunlah
Aku mengharapkan badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua kupu kupu kertas

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram


#Ebiet G. Ade - Kupu-kupu Kertas

Ujian Pertama

  • 0
Seseorang akan diuji di titik kelemahannya
Nampaknya kalimat itu persis dialamatkan pada seseorang yang belum berapa lama ini mencoba untuk menghilang, menjauh dari sesuatu yang diharapkannya.

Lebih dari sebulan yang lalu, sejak "perintah dari langit" turun yang mengisyaratkan bahwa seseorang harus pergi, agar makhluk langit bisa kembali bernafas lega, tidak terhimpit oleh bumi.

Namun tampaknya, ujian pertama baru saja dimulai...
Hai
Selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini

- Tahu Diri, MA

Kota Tua, 8-9-13

Surat Untuk Tulang Rusukku

Oleh: Muhamad Salman Nasir - Sekolahpernikahan.ning.com (sumber)
**
untuk tulang rusukku yang kelak menjadi ratu bidadariku

Apa kabarmu, tulang rusukku?
Aku harap kamu masih sabar untuk menunggu kedatanganku untuk menemui ayahmu

Bukan.. Bukan karena aku tak  punya nyali tuk datangi ayahmu saat ini
Aku sedang mempersiapkan bekal terbaik untuk mengarungi lautan kehidupan dengan biduk rumah tangga yang akan kita tempati bersama

Namun sebelumnya aku ingin meminta maaf kepadamu
Maaf karena saat ini aku tak sanggup dan tak bisa menyebutmu dengan kata “sayangku” atau “cintaku”

Bukan karena tak sayang dan cinta padamu
Bukan pula karena aku tak ingin menjadi lelaki romantis bagimu

Tapi, biarlah kata-kata itu kuucapkan setelah aku bersalaman dengan ayahmu di depan penghulu
Biarlah romantisme itu kuberikan setelah kau halal bagiku
Namun saat ini, bolehkah aku menyebutmu dengan panggilan adinda

Adindaku,
Kau berharap aku adalah seorang lelaki shalih yang akan menjadi imam dalam shalatmu dan hidupmu
Namun adindaku, aku masih belumlah menjadi lelaki shalih yang kau dambakan itu
Aku masih belajar untuk menjadi lelaki shalih itu
Dan pembelajaran itu akan terus berlanjut saat kita bersama lalu terpisah ketika Izrail menjemputku

Adindaku,
Aku bukanlah lelaki yang sempurna seperti Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam
Pun tak setampan Yusuf Alaihi Salam
Juga tak sekaya dan seberkuasa Sulaiman Alaihi Salam
Serta tak secerdas Ali Bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu
Lalu, masih maukah kau menjadi makmumku kelak?

Aku ingin menjadi lelaki shalih bersamamu bukan menjadi shalih karenamu
Dan maukah kau menjadi wanita shalihah bersamaku bukan menjadi shalihah karenaku?

Adindaku,
Kau memintaku untuk tak menghisap batang rokok yang asap kotornya akan membunuhmu perlahan
Sudah ku lakukan itu
Bukan karena permintaanmu, tapi karena batang rokok itu memang tak bermanfaat bagiku
Dan batang rokok itu yang merenggut ayahku dari sisiku

Adindaku,
Aku tak ingin menjanjikan hal-hal indah yang muluk tentang dunia kepadamu
Aku berharap kau tak terlalu mengangan-angankan hal-hal indah yang akan kita alami bersama
Kita tak kan pernah tahu masa depan itu seperti apa

Aku hanya teringat nasihat dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, sahabat Nabiyullah Shalallahu Alaihi Wassalam

Ada empat hal yang menyebabkan hati manusia menjadi gelap. Yaitu, perut yang terlalu kenyang, berakrab-akrab dengan orang-orang zalim, melupakan dosa-dosa masa silam tanpa ada perasaan menyesal. Dan terakhir, panjang angan-angan.

Bukan.. Bukan karena aku tak ingin membahagiakanmu dan membuatmu menderita di dunia
Tak ada lelaki yang menginginkan ratu bidadarinya menangis
Bahkan jika memang derita itu mesti menghampiri, biarlah derita itu aku yang alami

Aku ingin menjadi lelaki sejati yang takkan membiarkan keluarganya menderita
Bukan berarti pula aku tak ingin mengejar dunia

Aku ingin seperti Abu Bakar Radhiyallahu Anhu yang berdo’a, ”Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami, bukan di hati kami.”

Aku ingin memberitahumu jika rumah tangga yang ingin ku bangun bukan hanya untuk di dunia ini saja
Dan kuharap aku bisa membangunnya bersamamu di dalam Jannahnya

Adindaku,
Sekali lagi ingin ku katakan kepadamu jika kita tidak bisa meramalkan gelombang di lautan kehidupan itu seperti apa

Perahu rumah tangga yang kita tumpangi bersama akan bertemu dengan riak-riak ombak kecil yang akan membuat kita tersenyum dan menganggapnya sebagai bumbu

Namun bukan tak mungkin ombak besar disertai badai akan memporakporandakan perahu yang kita jaga kelak

Aku berharap ketika ada badai bernama masalah itu datang dan dirasa akan menggoyang perahu kita, kau tetap bersamaku dan kita mencari jalan terbaik agar perahu rumah tangga kita tidak oleng dihempas badai

Dan tak perlulah orang lain tahu badai itu hingga kita berhasil melihat pelangi di penghujung badai

Aku tak ingin kau menceritakan badai itu pada orang lain terutama lelaki lain selain mahram-mu

Aku pun takkan ceritakan badai itu pada wanita yang bukan mahram-ku
Karena bercerita pada yang bukan mahram itu pintu perselingkuhan
Dan aku tak mau itu pintu itu dibuka sekecil apapun
Aku hanya ingin kita bercerita satu sama lain dengan hati yang dingin

Adindaku,
Dalam perahu rumah tangga yang kita bangun nanti, aku adalah arsitek dan nahkoda yang akan menentukan arah perahu rumah tangga kita

Dan dirimu adalah asisten pribadi yang akan membantu mewujudkan visi dan misi rumah tangga yang akan kita rancang bersama

Aku berharap dirimu menjadi isteri yang selalu hadir untukku dan menjadi supporter paling setia yang berdiri di sampingku

Serta menjadi ibu yang selalu ada bagi anak-anak kita
Menjadi guru pertama yang mengajarkan makna tauhid pada mereka
Dan bersamaku memberikan keteladanan yang akan merasuki alam bawah sadar mereka

Adindaku,
Sejujurnya, nanti aku lebih menyukaimu untuk untuk menjadi Ibu Rumah Tangga saja

Tak perlulah kau pergi keluar rumah untuk ikut mencari nafkah
Bukan aku tak suka jika kau bekerja dan membantu menambah pendapatan keluarga

Namun saja, aku tak rela jika dengan kau bekerja maka waktumu untuk menjadi guru kehidupan pertama bagi anak-anak kita menjadi berkurang

Tak perlulah kau merasa takut dengan kekurangan
Percayalah, aku masih mampu untuk menjemput rezeki yang terbaik untuk kehidupan rumah tangga kita kelak

Biarlah aku menunaikan kewajibanku untuk mencari nafkah seutuhnya
Dan kau menunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri serta jadi seorang ibu dari anak-anak kita kelak

Adindaku,
Kau memintaku berjanji agar aku tak menikahi wanita lain sampai engkau meninggal nanti

Aku mengerti perasaanmu, maka peganglah janjiku untuk tidak menduakanmu

Aku tahu jika kau bukanlah pembenci syariat-Nya yang bernama poligami
Maka tak perlulah kau mencari dalil dan fatwa untuk mendukungmu agar tak memadumu

Cukuplah permintaan dan rasa cintamu itu yang membuatku tak melakukan hal yang tak kau sukai itu

Aku pun tak tega membiarkan perasaan ratu bidadariku terluka
Aku tak perlu bidadari yang lain selama ada ratu bidadari terbaik yang diserahkan-Nya padaku

Sama seperti halnya Rasulullah yang tak memiliki istri yang lain saat Khadijah masih mendampingi


Adindaku,
Entahlah, apakah yang kutuliskan dalam surat ini termasuk ke dalam panjang angan atau tidak?

Namun, rasanya aku masih ingin tertawa saat aku membaca lagi surat ini dari awal hingga akhir

Tertawa karena aku berharap untuk dapat melakukan hal ini dan itu bersamamu pada saat kita sudah bersama dalam biduk rumah tangga

Padahal aku sendiri masih belum bertemu dengan ayahmu
Belum meminta izinnya untuk meminangmu
Dan saat ini hanya mampu memintamu untuk menantikanku di batas waktu

Kuharap engkau tetap sabar adindaku

Aku takkan membiarkanmu terlalu lama tuk menunggu kedatanganku pada ayahmu

Sebuah bekal terbaik sedang aku persiapkan untuk meminang sang Ratu Bidadari yaitu dirimu

Sampai jumpa adindaku
Sampai jumpa tulang rusukku
Semoga tahun depan kita dapat bertemu di depan ayahmu juga bapak Penghulu

Hormatku untukmu,
@arai_ibnusalman

Kamu, dia, dan keraguanmu

  • 0
Ruang sapa tempatmu bertemu
seakan menggerutu
dan sekat di antaramu
hanya tertawa dalam bisu

Kamu pun meragu
Pada kata yang kau ucap dulu
tentang rasa yang membuat selalu ingin bertemu

Kamu pun terpaku
Pada waktu yang membuat hati berjarak tak menentu
Pada rindu yang menderu dalam semu

Keraguanmu
Berteriak menuntut keadilan itu
meminta kembali janji yang terucap dulu

Sedetik untuk setahun,
5 Agustus 2013

-IFR ft. FA-

Big thanks to FA for the collaboration :)

Mari #BeternakIde, jadi orang yang ngga pernah kehabisan ide untuk ditulis

  • 0
http://c3inspire.com/wp-content/uploads/2012/06/idea_tree.jpeg
Kelanjutan dari cerita sebelumnya tentang #LifeSChool, saya mau berbagi tentang satu skill yaitu Writing.

Salah satu bahasan yang menarik di kelas kemarin adalah tentang menjadi seseorang yang tidak pernah kehabisan ide untuk ditulis.
"Haram hukumnya seorang penulis bilang kehabisan ide untuk menulis" - Fatih Zam
Sering kan, kita itu bingung mau nulis apa, Kadang juga saking banyaknya ide, sampai ngga tahu mau mulai dari mana. Begitu juga saya, awalnya bingung seperti itu. Nah, untuk itu kang Fatih Zam ada beberapa tips unik, diantaranya dengan melakukan tes dan latihan sederhana untuk mengasah kemampuan kita memunculkan ide, yang beliau sebut dengan #BeternakIde.

Caranya seperti ini:
*Tes 1: Buat kalimat yang setiap katanya diawali huruf abjad mulai A-Z
Contoh:
Awan Bergerak Cepat Ditemani Elang Falcon. Gelisah Hati Ingin Jumpa Kekasih Lama. Muslimah Namanya, Orangnya Penghafal Qur'an, Rajin. Sebelum Tutup Usiaku, Vakum. Wahai Xilograf Yang Zuhud
*Tes 2: Buat kalimat menggunakan kata yg terdiri dari 1-8 suku kata
Contoh:
1: Ah
2: Di-a
3: Kem-ba-li
4: Me-nun-juk-kan
5: Ke-po-los-an-nya
6: Ke-tu-lu-san-nya-pun
7: mem-po-rak-po-ran-da-kan
8: ke-ber-pu-ra-pu-ra-an-nya

Mau nyoba? Komen disini ya, yakin punyamu juga ga kalah kreatif:D

#‎KelasWriting #‎LifeSchool bersama kang Fatih Zam
Siapa kang Fatih Zam? yuk kenali lebih dekat di halaman situsnya, disini:http://www.fatihzam.com

Belajar 3 skill di Bimbel Kehidupan, LifeSchool

Alhamdulillah, 3 bulan sudah semenjak pertama kali saya memutuskan untuk mengikuti sebuah program bimbingan belajar di Bandung. Bukan bimbingan belajar biasa, yang diajarkan disini bukanlah mata pelajaran umum seperti di sekolah, tapi ini adalah Bimbingan Belajar skill yang diperlukan dalam kehidupan. Ya, namanya juga LifeSchool, Sekolah Kehidupan.



Di LifeSchool kita akan mempelajari tentang 3 skill penting dalam hidup: Entrepreneur, Public Speaking, dan Writing.

Kita tentu mengenal banyak tokoh dan orang sukses di sekitar kita, semuanya menguasai 3 skill ini. Sebut saja Aa Gym, Mario Teguh, Rendy Saputra, dll yang kita tahu dan kita anggap mereka adalah orang sukses.
Coba perhatikan, semuanya mempunyai 3 skill yaitu entrepreneur, public speaking, dan writing.

Mereka sukses mengembangkan bisnisnya, sering tampil dalam berbagai acara publik dan berbicara disana, juga menulis buku. Aa Gym merintis usahanya, MQ group yang bergerak di banyak bidang, tampil sebagai pembicara di berbagai kesempatan, juga banyak sekali buku-buku yang sudah beliau terbitkan.
Mario Teguh, dan Kang Rendy saputra juga begitu.

Karena tergerak pengen jadi seperti mereka, maka saya pun mempelajari 3 sekill tersebut, dengan mengikuti program LifeSchool.

Awalnya tertarik mengenalnya dari seorang siswanya, sebut saja Kang Indra. Beliau sering banget bikin invitation dan promosi kelas Lifeschool, hampir tiap minggu selalu ada aja, sampai saya hafal setiap Kang Indra update di Facebook, pasti soal LifeSchool.

Lama-lama saya penasaran juga, saya cek lah apa itu LifeSchool, mulai dari profilnya, kegiatannya, sampai lulusannya. Dan luar biasa, lulusanya pun hebat-hebat, bahkan salah satunya sahabat yang juga aktif di Karisma ITB, menerbitkan bukunya tidak lama setelah ikut LifeSchool dan saya juga hadir dalam launchingnya.

Kemudian, suatu saat LifeSchool mengadakan public seminar yang di dalamnya mengadirkan pembicara yang luar biasa, ada kang Asep Wahidin (Pendiri sekaligus tentor LifeSchool) yang pernah menjadi narasumber di acara Chatting dengan YM, ada kang Hakim el-hamidy yang sudah menerbitkan lebih dari 23 buku, dll..



Dalam acara tersebut dikenalkan lebih jauh apa itu Lifeschool, dan saya semakin mantap untuk ikut dalam program ini setelah melihat langsung dampaknya kepada teman-teman yang sudah ikut. Ditambah lagi, ada bonus spesial untuk alumninya, yaitu gratis mengikuti setiap angkatan berikutnya. Artinya bisa terus menambah ilmu, ada garansi seumur hidup untuk manfaat yang didapatkan di LifeSchool.

Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, ketika Kang Asep menawarkan diskon khusus bagi yang mendaftar hari itu juga dalam seminar, saya pun mendaftar meski awalnya ragu karena saat itu belum punya uang untuk membayarnya, tapi saya coba yakinkan diri, soal uang bisa diusahakan, kesempatan janga dilewatkan. Akhirnya daftarlah saya hari itu, dengan DP yang juga sebagian dibantu oleh sahabat saya, kang Fauzi Noerwenda (ingetin ya buat bayar, hehe).

Oh iya, dalam seminar itu juga sekaligus dilangsungkan launching buku "7 Mata Air menuju sukses" karya Rizki Muhammad Ramadhan, yang juga alumni Lifeschool. Terharu ketika melihat kedua orang tuanya menangis, karena bahagia mendapatkan persembahan dari anaknya, saya pun ingin bisa mempersembahkan karya kepada orang tua saya seperti itu.

Prinsip saya dalam mengikuti seminar, training, dll saya tidak boleh pulang dengan tangan kosong, harus ada sesuatu yang saya bawa. Entah itu doorprize, merchandise spesial, tanda tangan bintang tamu, dll pokoknya harus ada yang dibawa selain fasilitas wajib seperti goodie bag, notes, dan pulpen. Dan itu berlaku sampai sekarang.

Tidak hanya jadi penonton, alhamdulillah saya juga mendapat kesempatan untuk tampil di panggung. Di satu sesi ada doorprize yang syaratnya adalah membagi 5 target/impian terbesar dalam hidup, saya pun memanfaatkan momen ini untuk mengikrarkan mimpi. 3 dari 5 Mimpi saya ceritakan, dari yang terdekat sampai terbesar:

1. Mendapat penghasilan 1.000.000 di bulan Mei (Bulan dilaksanakannya seminar)

2. Menikah di usia muda

5. Membangun perusahaan di Luar Negeri tahun 2040

Serentak seluruh peserta pun mengaminkan, dan bonusnya saya mendapatkan gratis buku 7 Mata Air menuju sukses yang dilaunching hari itu, alhamdulillah.

NB: Poin no.1 pun tercapai di bulan Juli ini, sehari sebelum mudik ke kampung halaman, saya pun mendapatkan gaji + THR dari tempat saya bekerja beberapa hari setelah ikut seminar, dan jumlahnya mencapai 1.000.000, luar biasa :)

Setelah seminar itu, saya pun berfikir bagaimana caranya bisa membayar biaya program LifeSchool, perlu teman-teman ketahui untuk mempelajari 3 skill itu tidak sedikit investasi yang harus dikeluarkan. Gambarannya, kalau dihitung satu per satu mulai dari Entrepreneur, Public Speaking, dan Writing, kurang lebih seperti ini:

-Coaching bisnis: 10 Juta

-NLP, Public speaking: 15 Juta

-Workshop menulis: 1 Juta

-dll

Totalnya bisa puluhan juta kan? Waw..

Tapi, beruntung program Lifeschool ini sudah dirancang sedemikian agar dapat memiliki 3 skill tersebut, dengan investasi yang terjangkau, cukup dengan 1,8 jt sudah dapat semuanya, dan gratis ikut angkatan berikutnya seterusnya. Asik apa asik? :D

Nah, seperti yang sudah saya ceritakan di awal, ada diskon untuk yang mendaftar hari itu juga saat seminar, berapa jumlahnya? ternyata cukup 1,3 jt! dan dengan DP 100.000, sisanya 1,2 yang harus dibayar.

Setelah itu, saya pun cari cara gimana biar bisa bayarnya, mulai dari jual barang-barang yg ga kepake, sampai nabung. Tapi, hingga menjelang dateline pembayaran (9 Juni 2013) belum mencapai jumlah yg ditentukan. Akhirnya saya pun mencoba menghubungi orang tua, dan orang tua menyarankan untuk menghubungi salah seorang paman, alhamdulillah dapat pinjaman dan bisa bayar pada waktunya.

Selama mengikuti kelas LifeSchool, dari awal banyak hal-hal menarik yang saya dapat, dan semuanya juga didukung dengan suasana kelas yang nyaman, dengan teman-teman yang bersemangat. Beberapa kali saya berangkat dalam kondisi yang kurang fit, karena baru pulang dari tempat kerja, begitu di kelas langsung kembali segar dan bersemangat.

Salah satu bagian yang paling menggugah buat saya itu di bagian Writing, bersama kang Fatih Zam. Orangnya unik, kocak, dan hampir setiap sesi rasanya seperti Stand Up Comedy dan bukan kursus.

Saya yang awalnya masih kurang dalam hal menulis, kadang suka bingung mau nulis apa, di kelas ini akhirnya mulai belajar menggali ide dan menuliskannya. Sampai di sesi terakhir, membahas tentang Buku dan Penerbitan, saya pun punya gambaran tentang buku yang ingin saya tulis, dan berani mempresentasikannya di depan.

Bahkan, di sesi itu kami mempelajari langsung bagaimana proses dari awal membuat naskah hingga buku itu terbit, tidak cuma itu, juga ada praktek langsung bagaimana kita mempresentasikan naskah kita ke penerbit. Dahsyat pokoknya..

**
Itu tadi sedikit cerita tentang pengalaman di LifeSchool angkatan ke-9, Insya Allah saya akan ikut kembali di angkatan berikutnya, dan mungkin nanti kita bisa bertemu di kelas yang sama :)

Ingin tahu lebih lanjut soal LifeSchool? Gabung fan pagesnya disini: https://www.facebook.com/pages/Life-School/231768430269777


Sampai jumpa di kelas LifeSchool :)
-Iqbal Arubi-



Suasana belajar di kelas LifeSchool. Rumusnya: 10-20-70 -10% materi di kelas -20% diskusi dan belajar mandiri -70% praktek langsung

Dalam Sekotak Debu

  • 0
Sosok kecil itu menangis tersedu, terisak-isak memanggil namamu.
Bukankah ia yang dulu menyemangatimu, bukankah ia juga bagian dirimu?
Sudah terlalu lama kau meninggalkannya disana, dan memilih setumpuk debu yang sesungguhnya palsu.
Kini ia berlari menghampirimu, memanggil-manggil namamu. Memintamu kembali menemaninya yang lama kehilangan. Kehilangan dirimu..
Dalam sekotak debu, engkau biarkan kata-katamu meragu, membisu mengendapkan rindu

**

"Kamu kesepian, bukan?"
"Ya"
"Bukankah kamu punya banyak teman, kamu pun banyak dikenal orang?"
"Ya, tapi bukan itu yang membuatku merasa sendirian. Aku hanya tidak bisa mengatakannya kepadamu untuk saat ini, mungkin nanti suatu saat kamu akan mengerti, lebih dari hari ini."

Tatapanmu masih seperti biasa, suaramu yang menyimpan ketidaknyamanan dengan diri sendiri, terdengan jelas dari tutur katamu. Apakah aku penyebab ketidaknyamanan itu?

Kadangkala, kita merasa sendirian di tengah keramaian, dan di lain kesempatan, kita merasakan banyak teman meskipun kita hanya sendirian.

Seringkali kesendirian itu yang mengajarkan arti kebersamaan, ketika kita menyadari bahwa kita tidak sendiri. Masih banyak hal yang bisa kita lakukan di luar sana, bahkan mungkin masih banyak manusia di luar sana yang jauh lebih pantas untuk dikatakan sendirian.

Mungkin ketersendirian itu hanyalah sebuah isyarat, ada sebuah kata yang belum terucapkan, ada sebuah rasa yang belum tersampaikan, atau mungkin setumpuk urusan yang belum terselesaikan. Entahlah


Kampung Halaman,
4 Agustus 2013

Inspirasi Muda Mulia - Episode 1: Kekuatan Visi

  • 0
Baca Notes Selanjutnya: Eps 2 - identitas dari Langit (COMING SOON) | [Simak videonya disini]
--------------------------------------------------------------------------------------------------- 
INSPIRASI MUDA MULIA adalah wahana inspirasi yang sangat menarik dan tidak membosankan. Kolaborasi antara Inspirasi dan Performance Art, yang membuat para audience tidak hanya mendapatkan inspirasi yang berkualitas tetapi juga dihibur oleh pengisi-pengisi acara yang berkualitas pula. 

Rendy Saputra, Self Developer, dengan gaya khas dan unik nya akan selalu menghadirkan inspirasi-inspirasi ringan, renyah, tajam dan humor. Dimana hal ini akan sangat mudah sekali dicerna oleh seluruh lapisan masyarakat.

INSPIRASI MUDA MULIA insya Allah akan membuat para audience lebih memiliki pola pikir yang positif, yang akan berdampak pada perilaku nya dan merubah kebiasan - kebiasan yang tidak baik. Selain itu para audience diharapkan agar menjadi pribadi yang Sholih, Berlimpah, Manfaat. Sholih, keimanan yang kuat. Berlimpah, menyadari bahwa dunia ini luas tidak sempit dan rizki itu bertebaran diseluruh pelosok muka bumi. Manfaat, menyadari bahwa hadirnya kita di muka bumi ini harus dirasakan manfaat nya oleh orang - orang disekitar kita.

Apa saja yang akan didapat dalam Inspirasi Muda Mulia? Banyak sekali, selain inspirasi yang tentunya dapat membuka wawasan kita, juga dalam setiap Edisinya Insya Allah anda akan mendapatkan beragam bonus spesial dari para sponsor, seperti: Baju Gamis (Keke Collection), Madu Pahit (Al-Mahaz), Kosmetik Wardah (Wardah), dan beragam bonus lainnya yang menanti di edisi-edisi berikutnya. Semua bisa anda dapatkan dengan investasi yang sangat terjangkau, anda pun pasti tidak akan percaya :)

Berikut adalah cuplikan materi yang disampaiakan dalam Inspirasi Muda Mulia Edisi 1, tanggal 12 Mei 2013:

**

Assalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
Alhamdulillahi Rabbil 'alamin, saya mengucapkan terimakasih kepada anda semua kawan-kawan sekalian.
Kita bersyukur kepada Allah SWT pada kesempatan kali ini Allah SWT memilih anda untuk menghadiri Inspirasi Muda Mulia.
Saya meyakini Allah SWT menyayangi anda dan menginginkan kebaikan untuk hidup anda,aamiin.

Saya ingin memulai pertemuan kali ini dengan kisah yang menyegarkan,
Pada suatu hari Dodi dan Toni menginap di rumah neneknya.
Ayahnya berpesan, "Dodi, Toni, kalau mau tidur kamu berdo'a kepada Allah Insya Allah maqbul."

Maka, karena akhir pekan, Dodi dan Toni ini menginap di rumah neneknya. Akhirnya sebelum tidur, Dodi dan Toni berdo'a kepada Allah SWT.

Dodi berdo'a dengan khusyuk, "Ya Allah karuniakan saya kebaikan, saya minta sepeda baru Ya Allah, Playstation baru Ya Allah, Games yang baru Ya Allah.." -Namanya juga anak kecil-

Tapi Toni berbeda. Toni berteriak, "YAA ALLAHYA RABBANAA! KARUNIAKAN SAYA SEPEDA BARU, MAINAN BARU, JALAN-JALAN!!" Tiba-tiba Dodi menegurnya, "Heh! Allah itu Maha Mendengar, ngga perlu keras-keras!"

Toni mengatakan, "Allah Maha Mendengar, belum tentu Nenek (dengar)"
**
Kita semuanya, baik saya maupun anda semua menginginkan kehidupan yang baik, benar?

Kita menginginkan kalau kita bisnis, bisnisnya sukses.
kita menginginkan kalau kita mau punya mimpi, mimpinya tercapai. Kita juga menginginkan kalau kita punya rumah tangga, rumah tangganya luar biasa, berkah, dan subhanallah..

Jadi sebetulnya kita sama-sama menginginkan kebaikan buat diri kita sendiri. Nah, akhirnya saya mencari sebetulnya bagaimana cara hidup orang-orang yang mereka itu bisa mencapai mimpi-mimpi mereka, yang bisa mendapatkan kebaikan-kebaikan.

Kekuatan Visi: Milikilah Gambar Hidupmu
Secara sederhana kawan-kawan sekalian, ternyata mereka sudah menggambarkan terlebih dahulu apa yang mereka mau capai. Ini namanya "Visualisasi Hal yang Ghaib". Mereka sudah menggambarkan seperti apa ke depan, mereka ini mau jadi seperti apa. Kalau bisnis, bisnisnya mau sebesar apa. Kalau rumah tangga, rumah tangga seperti apa. Ingin punya anak yang sholeh, anak yang seperti apa. Ternyata mereka sudah memeiliki gambar tentang hal itu.

Sebuah penelitian di Harvard University mengumpulkan 100 mahasiswa terbaik. Sebanyak 60 orang diantaranya tidak punya visi sama sekali, tidak punya rencana. Sekitar 37 orang lainnya memutuskan untuk mengucapkan visinya, dan hanya 3 orang yang berani menuliskan visi dan target-targetnya.

Lima puluh tahun kemudian, orang yang hanya mengucapkan visinya, tetapi tidak menuliskannya ternyata mempunyai penghasilan dua kali lebih besar daripada yang tidak memiliki visi.

Dan yang lebih hebat lagi, tiga orang yang mencatat target-targetnya ternyata mempunyai penghasilansepuluh kali lebih besar daripada yang hanya mengucapkannya.

Disini kita bisa melihat betapa kuatnya visi itu kawan-kawan sekalian, dan saya disini ingin membahas kenapa visi begitu kuat berpengaruh terhadap kehidupan kita:

1. Visi adalah hal ghaib yang mengawali hal nyata
Secara tidak kita sadari, hal-hal yang nyata dimulai dari hal-hal yang tidak nyata. Sesuatu yang zhahir dimulai dari sesuatu yang ghaib. Percaya sama saya. Begini saja, waktu anda mau datang ke Inspirasi Muda Mulia, saya yakin bahwa pada awalnya bentuknya hanya rencana, betul?

Nah sekarang siapa yang bisa menggenggam rencana, mempacking rencana, membungkus rencana? Tidak ada yang bisa. Rencana adalah hal yang ghaib, tapi kalau misalnya anda tidak punya hal yang ghaib itu, anda tidak punya rencana, maka anda tidak akan bisa sampai kesini. Sederhana bukan?

Dan kalau sekarang anda berada di Gedung Pos ini, ini tidak mungkin gedung sedemikian hebat dibangun dengan ketidaksengajaan.

Misalnya tiba-tiba yang punya tanah/tender, dalam hal ini PT.POS berkata, "Kumpulkan semen, kumpulkan batu, kumpulkan bata, tidak usah banyak tanya yang penting kumpulkan saja."
Baru kemudian dia berfikir, "Bagusnya bagaimana ya? ... Nah, begini saja, begini, begini."
Lalu kemudian gedung ini tiba-tiba jadi. Tidak mungkin

Gedung ini pasti sebelumnya ada di otak arsitek, ada di otak perancang, dan itu yang namanya visi. Jadi kenapa visi itu begitu kuat, karena dia adalah hal yang ghaib yang mengawali hal nyata. 

Jadi kalau misalnya anda tidak punya sesuatu, kalau misalnya anda merasa:
"Kang Rendy, kok kelihatannya saya ngga kemana-mana kang??", atau
"Kok kelihatannya saya ini ngga jadi apa-apa kang?"
Mungkin memang anda tidak punya gambar master-nya.

"Kok rumah saya ngga jadi-jadi kang?"
Mungkin karena memang tidak ada denahnya.

Waktu anda mau beli rumah, anda tidak mungkin membeli rumah itu seperti ini:
Anda        : "Pak Developer saya mau beli rumah"
Developer : "Mau rumah yang seperti apa pak?"
Anda        : "Terserah, pokoknya harganya segini"
Developer : "Kamarnya berapa pak?"
Anda        : "Terserah, saya percaya sama anda"
Tidak ada yang seperti itu.

Jadi, sewaktu anda membeli rumah, anda perlu melihat gambarnya, melihat kamarnya berapa, dan seterusnya. Anda melihat betul-betul dengan detail. Ini hal pertama yang perlu diketahui tentang Kekuatan Visi.

2. Visi Menentukan Arah
Misalkan anda punya bensin, anda punya mobil, dan anda punya apapun tapi kalau anda tidak punya arah, menyetir pun menjadi tidak enak, betul?
Hal ini mirip seperti anda naik taksi, ketika anda masuk kedalam taksi dan kemudian supir bertanya,
"Mas, mau kemana?"

Saat itu anda punya uang 100.000 dan anda punya waktu. Ingat, anda punya uang dan anda punya waktu.
Seperti itulah kehidupan, anda digaji dan anda punya waktu. 

Hati-hati! Jika anda tidak punya arah, anda akan bernasib seperti penumpang taksi ini:
Suatu saat penumpang taksi masuk, dan kemudian ketika supir taksi bertanya,
"Dek mau kemana?"
Kemudian dia menjawab, "Terserah pak, saya punya uang 100.000 dan saya punya waktu."
Kalau supir taksinya kreatif, dia hanya akan berkeliling-keliling komplek dan ketika argo sudah mencapai 100.000, maka anda pun diturunkan, kalau dia baik. Anda pun tidak kemana-mana.
Tetapi kalau dia menyeramkan, dia akan pergi lewat tol kemudian ngebut, dan ketika argo sudah mencapai 100.000, dia minggir ke sisi kiri jalan dan anda pun diturunkan di tengah jalan. Mengerti maksud saya?

Maka ketika anda menyadari, "Lho kok tiba-tiba saya ada disini??"
"Saya tidak merencanakan ada disini!"
"Lho, kok saya disini-sini aja??"
Khawatirnya anda tidak punya arah. Karena anda tidak punya visi, anda tidak jelas mau kemana.

Coba baca dan ulangi:
"Jika anda tidak punya alamat yang jelas, anda tidak akan mampu mencapainya. Jika anda tidak punya gambar, jika anda tidak punya sketsa, anda tidak akan mampu membuatnya jadi nyata."

Begitulah hukumnya. Jadi, visi itu menentukan arah.

3. Visi membantu merencanakan hal-hal yang kita butuhkan
Visualisasi itu membantu kita merancang hal-hal yang sekiranya kita butuhkan.
Contoh sederhananya, gedung Pos ini ada 8 lantai. Kemudian kalau misalnya gambar dalam master mind itu ada 8 lantai, kita-kira pondasinya itu pendak atau dalam? Pasti kita butuh pondasi yang dalam, maka kita pun membutuhkan ini, membutuhkan itu, dan seterusnya.

Ketika kehidupan anda punya gambar, maka anda bisa melihatnya, "Oh, gambar saya itu. Maka kira-kira apa yang saya butuhkan?" Anda akan mengerti karena anda punya gambarnya.
Kalau misalkan anda tidak punya gambarnya, anda tidak akan mengetahui dengan jelas apa yang anda butuhkan.

Contohnya, cita-cita saya adalah menjadi seorang good speaker , pembicara terhebat di dunia. Saya ditonton jutaan orang, orang-orang menyenangi apa yang saya bicarakan. Itu gambar saya.
I Wanna Be a Good Speaker, Best Speaker, In This World. Tidak main-main, maka saya pun belajar untuk bisa menyampaiakan hal ini in english.

Nah, pada saat saya punya gambar di sana, saya mulai merancang kira-kira apa yang saya butuhkan. Saya belajar dengan orang-orang yang terbaik, seperti pak Jamil Azzaini. Saya belajar dengan orang-orang yang sudah pernah keluar negeri yang juga merupakan orang-orang terbaik. Saya juga merancang kira-kira saya mau belajar kemana lagi, saya juga merancang kira-kira saya harus punya jam terbang apa lagi. 

Pada saat kita punya gambar tentang diri kita kawan-kawan sekalian, maka kita bisa menyusun sekiranya apa yang kita butuhkan, betul?

Sama halnya seperti ketika di pagi hari ibu-ibu merencanakan untuk memasak sop ayam. Berarti karena ingin membuat sop ayam, harus membeli daging ayam, bukan daging sapi, betul? Maka yang dibutuhkan adalah: wortel, kentang, dll. Jika tiba-tiba ibu membeli spagetti, itu sudah tidak nyambung, betul?

Jadi pada saat kita ingin membuat masakan saja, kita harus punya visualisasi, imaji ghaib seperti apa sop ayam yang kita mau. Masak saja perlu imaji ghaib, "it just a little thing in the kitchen", sekedar itu saja kita harus punya gambar. So, kenapa untuk kehidupan yang begitu luas anda tidak punya gambar tentang diri anda?

Penasaran bagaimana kelanjutannya? Simak penjelasannya secara lengkap dalam videonya berikut ini:
Inspirasi Muda Mulia - Episode 1: Kekuatan Visi



Semoga Terinspirasi :)
...............................................
Tips bagaimana agar kita bisa menggambarkan mimpi kita:
1. Jauhkan hati dari dosa
2. Hati-hati dengan bisikan setan, basmi!
3. Kita harus punya keimanan yang kuat



#Inspirasi Muda Mulia - Kekuatan Visi
Rendy Saputra, Grand Master Muda Mulia

**

Jika anda tertarik untuk mengikuti acara Inspirasi Muda Mulia dan tidak ingin kehabisan tiket, segera take action, ambil HP anda dan hubungi 081320590567 untuk pesan tiket langsung (anda bisa memesan tiket untuk episode berapapun sesuai jadwal yang ada)
Atau follow twitter @balthony untuk mengetahui info seputar promo TIKET GRATIS #inspirasiMM terdekat.

Salam Muda Mulia: Shalih, Berlimpah, Manfaat ;)

Muda Mulia, Tua Bijaksana, Mati Masuk Syurga

  • 0
Kehidupana ini ibarat putaran roda
Ada kalanya kita di atas, ada kalanya kita di bawah
Nikmati setiap episode yang ada
Gagal dan jatuh jangan jadikan kita menyerah

Rasakan energi positif di alam semesta
Enyahkan segala buruknya prasangka
Nasihat yang indah dan luar biasa
Disampaikan dengan tulus dan sepenuh jiwa
Yakini kan menginspirasi jutaan umat manusia

Siapakah dirimu, wahai anak manusia
Amalkan misi yang harus kau emban di dunia
Potensi yang ada, jangan jadikan sia-sia
Utuhkan kedua sayap, kita kan mengudara
Terbang nan tinggi menggapai surga
Raih kemuliaan semenjak muda
Akhir yang indah, harapan kita semua


Barakallah untuk Guru saya, Kyai Rendy Saputra. Semoga selalu dalam lindungan-Nya, dan senantiasa diberi kekuatan untuk menjadi jalan hidayah jutaan manusia. Aamiin :)

Bandung, Juli 2013

Sepotong Harddisk Yang Baru

Alhamdulillah, Sungguh ternyata solusi itu dekat, dan bisa jadi sudah ada sejak lama. 

Saya mempunyai laptop yang berkapasitas HDD sebesar 500GB. Awalnya laptop itu saya siapkan untuk digunakan dengan OS Windows 7, agar tidak memerlukan banyak space untuk operasinya, cukup 20GB.

Kemudian, suatu ketika saya memutuskan untuk mengupgradenya ke versi Windows 8 yang dari pengalaman saya mencoba di laptop teman, ternyata lebih ringan dan kinerjanya lebih cepat. Setelah itu, ternyata space yang digunakan oleh OS tadi yang awalnya hanya 10GB membengkak hingga dua kali lipat, sehingga sisa ruang kosong (free space) di drive C (tempat menginstall Windows 8) hanya sebesar 1GB (itupun belum termasuk cadangan tempat yang digunakan untuk pagefile)

Alhasil, setiap saya hendak menggunakannya untuk bekerja membuat desain, khususnya menggunakan Photoshop, selalu lambat dan terkadang malah ngehang. Maklum saja karena sisa space terkuras habis bahkan seringkali hanya tinggal ratusan KB saja..

Kejadian ini terus berlangsung sejak saya menginstal Win8 itu, hingga pagi ini, karena saya sendiri belum menemukan solusi atas masalah saya tersebut. Saya pun sempat memikirkan solusi pemecahannya, salah satunya yaitu memindahkan semua data dari laptop ke HDD eksternal, dan mempartisi ulang HDD-nya.

Sepertinya masuk akal dan sangat mungkin diaplikasikan. Namun, masalahnya HDD Eksternal yang sekarang saya miliki hanya berkapasitas 320GB, itupun hanya menyisakan sedikit ruang kosong (alias hampir penuh), rencana itu pun akhirnya ditunda sementara sembari mencari cara agar bisa dapat storage sebesar 500GB agar bisa berhasil.

Beberapa hari yang lalu, terjadi masalah serius pada beberapa aplikasi di laptop saya yang kemudian mengharuskan saya untuk menginstal ulang windowsnya, mau tidak mau akhirnya saya putuskan untuk menginstall ulang Windows 8 dan mempartisi Ulang HDD.

Apa yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah bagaimana caranya agar drive tempat windows 8 tersebut diinstal, kapasitasnya lebih besar dari sebelumnya. Karena percuma saja kalau install ulang jika kapasitasnya masih sama seperti sebelumnya, tidak menyelesaikan masalah dengan tuntas namanya.).

Tiba-tiba saya teringat, Aha! saya masih ada drive D: yang kapasitasnya 50GB, lumayan cukup untuk memindahkan data, jika saya bisa mengosongkan isinya dan kemudian digabung dengan drive C: (20+50 = 70, begitu pikiran saya).

Seolah mendapat pencerahan, akhirnya saya pun mengosongkan isi drive D: ke HDD eksternal saya yg 320GB tadi, tentu awalnya agak kesulitan karena kalau dihitung-hitung spacenya terbatas dan khawatir tidak akan mencukupi.

Namun, setelah saya periksa kembali, ternyata banyak sekali file-file lama dan tidak begitu penting (seperti film, lagu, dll) yang memakan banyak tempat di HDD eskternal, dan sebenarnya bisa dihapus.

Setelah menghapus banyak file-file yang tidak penting dan meresize koleksi foto, akhinya saya berhasil mendapatkan tambahan free space sebesar 20GB (Wow...besar sekali ya O_O). Free Space sebesar itu pun bisa digunakan untuk memindahkan seluruh isi drive D: dengan lancar.

Setelah drive D: kosong, tiba saatnya untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, INSTALL ULANG. Tahap pertama yang harus dilakukan pastinya menyiapkan tempat untuk instalasinya. Seperti rencana awal, saya ingin menggabungkan drive C: & D: menjadi satu partisi.

Oke, mulailah saya booting dari flashdisk, kemudian masuk ke bagian partisi. Langkah ini dimulai dengan menghapus partisi drive C, begitu juga drive D, dan membuat partisi baru dari free space yang belum dipartisi, sesederhana tu.

Semua berjalan normal sampai negara api menyerang, sampai muncul pesan error "Cannot create partition on disk 0 Partition 1" (alias drive D yang belum dipartisi.
Astaghfirullah.. kenapa ini?? Saya kira saya sudah berhati-hati benar dengan menyelamatkan semua data di kedua drive, dan menghapusnya, tanpa mempengaruhi drive lain (catatan, selain C & D, ada dua drive lagi yang masing-masing kapasitasnya 175GB dan 211GB).

Ternyata, ada satu hal yang saya lupakan.

Teman-teman mungkin tahu istilah primary partition dan extended partition kan? (kalau belum tahu, silahkan cari di kamus wikipedia, atau tanyakan kepada mbah google, hehe. Karena kalau saya yang menjelaskan, tarif perjamnya 50.000 lho, dan bisa jadi tidak cukup satu hari menjelaskannya. Mau? :D)

Nah, hal penting dari konfigurasi HDD saya adalah si drive C tadi adalah primary partition, dan sisanya menjadi extended partition, yang didalamnya saya bagi lagi menjadi 3 bagian: drive D (50GB), drive E (150GB), dan drive F (211GB) dan semuanya adalah logical drive dengan Format NTFS.

Berikut adalah skema pembagian partisi harddisk saya, supaya lebih tergambar bagaimana kondisinya:
Ilustrasi Skema HDD saya

Nahasnya saudara-saudara, saya tiba-tiba lupa kalau primary partition itu tidak bisa langsung digabungkan dengan extended partition, apalagi dengan logical drive yang didalamnya. Alasannya kenapa, saya juga bingung menjelaskannya, mungkin karena belum cocok kali ya, hehe :D

Ibaratnya mah, tidak bisa saya menggabungkan uang saya yang ada di dompet dengan uang yang ada di rekening bank, supaya jumlahnya lebih besar. Biarpun sama-sama rupiah dan kartu ATM nya juga ada di dalam dompet itu, tetap tidak bisa. (jelas tidak? sepertinya belum jelas ya, hehe.)

Oke, sederhananya, seperti kucing persia yang tinggal satu rumah dengan kucing anggora tetapi keduanya ditematkan di dua kandang berbeda. Kucing yang dalam kandang tidak bisa sekalipun keluar dari kandang itu apapun yang terjadi, ada batasan yang jelas diantara mereka berdua. Mereka punya dunia masing-masing, meskipun bisa saling berinteraksi.

Nah, si kucing persia tidak bisa kawin dengan anak kucing yang ada di kandang anggora, biarpun keduanya saling mencintai.. (jadi malah ngaco yah?) SKIP.
Intinya begitu lah, si drive C dan D, keduanya tidak bisa bersatu dalam satu ikatan suci.. *menyedihkan ya :(

Akibatnya, sisa 50GB dari drive D tadi, tidak bisa dipartisi dan otomatis tidak bisa digunakan. 50GB terbuang sia-sia, ada tapi seperti tidak ada..
Tapi, install ulang tetap harus dilanjutkan, karena besoknya laptop ini harus bisa digunakan kembali untuk bekerja, mau tidak mau saya terpaksa menggunakan drive C dengan kapasitas 20GB..

Dan, begitulah jadinya, seperti di awal tadi, windows 8 yang installernya cuman 3 GB, begitu di install hanya menyisakan free space 3GB. Kemudian diinstall Adobe Photoshop CS6, tinggal 2GB, install CorelDraw X6, tinggal 1GB, itu belum Officenya. Terpaksa, mau bikin dokumen pake Wordpad atau syukur-syukur kalau konek internet bisa pake google docs. *tepokjidat

Satu minggu berlalu dengan laptop yang kehilangan sebagian jiwanya.. Saya pun mencoba mengakali gimana caranya supaya HDD Eksternal saya yg 320GB itu cukup untuk menampung semua data dari laptop, ternyata tidak bisa.

Saya pun berencana untuk membeli HDD Eksternal sebesar 500GB, dan ketika melihat harganya, ngga jadi deh, hehe. Karena dihitung-hitung dari gaji dan tabungan sangat pas, hanya sisa sedikit untuk keperluan lain. Kecuali saya mau bulan depan ngga makan dan ngga kemana-mana, diem aja di kamar. Lagipula, uangnya masih bisa digunakan untuk keperluan lain. Ya, sementara ini belum ada solusinya.

Namun, hari ini mungkin jadi titik balik dimana ia bisa menemukan kembali jiwanya yang hilang dan hidup dengan "Sepotong Harddisk Yang baru" (bukan sepotong hati yg baru nya bang Tere Liye ya :p) Ya, karena hari ini Allah menghadirkan solusi atas masalah saya, tepat ketika hampir berencana membumi hanguskan isi HD eksternal saya.

Malam ini, saya pulang kerumah setelah shalat tarawih di beberapa masjid, ceritanya tarawih keliling, 4 masjid dalam semalam, percaya ngga? Gpp sih ngga percaya juga, tapi saya ngga bohong kok, suerr ._.V (Tarawihnya sih di dua masjid, 2 nya lagi cuman minta jadwal penceramah tarawih ke dkm, hehe) Sebelum sampai di rumah, istirahat dulu di pinggir jalan sambil minum susu murni anget, hmm.. SKIP

Sampai dirumah, saudara laki-laki saya yg paling dewasa (masih muda soalnya, blm pantes dibilang paling tua :P) tiba-tiba nanya,
"Bal, punya instalan Windows 8 ngga?"
Saya pun jawab, "Iya, ada. Mau dikopiin?"
"Iya, boleh. Nanti aja, kamu beres-beres dulu aja"
"Iya"
Orangnya emang ramah dan baik banget.

Setelah meletakkan barang (yang mirip kaya orang pindahan, kata temen-temen sih), saya pun membuka laptop, dan menyiapkan file yang dimaksud.
"filenya ada di laptop, ada flashdisk?", Tanyaku
Akhirnya si Mas nyodorin HDD eksternal, "Kesini aja ya, cukup kan?"
"oke"

Sampai sini, saya masih belum "ngeh"

Oke, saya pun menyalin installer windows 8 dalam bentuk Iso ke HDD Eksternal itu, waktu saya lihat, si HDD ternyata kapasitasnya 1TB, dan masih nyisa 386GB lagi. Subhanallah... Jelas cukup banget lah..
dan saya pun belum paham juga ada apa dibalik kejadian ini.

Namun begitu saya mau melepas itu HDD, dan ngelihat daftar drive yg ada di My Computer, baru saya "ngeh" dan tiba-tiba dapat pencerahan... Ternyata, jika digabungkan seluruh file yang ada di drive C, D, dan E totalnya persis 386GB! Alhamdulillah, Ya Allah ternyata ini solusi atas masalah saya! Terimakasih Ya Allah..

Langsung saja ketika saya kembalikan HDD itu lagi, sekaligus saya minta ijin agar bisa menggunakan HDD itu untuk backup sementara, dan beliau mengijinkan dengan sukarela. Allahu akbar!

Ketika saya ingat-ingat lagi, ternyata banyak sekali tanda-tanda bahwa itu akan menjadi "Tongkat Musa" saya yang Allah tunjukkan lewat kejadian ini:
  • Selama ini itu HDD udah ada di dekat saya, hampir setiap hari ada di rumah. Beberapa bulan yg lalu pun saya sempat minjem buat ngopi file dari PC Saudara saya ini ke laptop saya (karena flashdisk lagi dipinjem)
  • Setiap kali 'sliwer-sliwer' mau masuk ke kamar pun, HDD itu ada di atas meja dekat tangga dan kelihatan banget. 
  • Aksi yang saya lakukan cukup sederhana, cukup meminjam HDD nya dan menyalinkan installer yang diminta.
Tapi kenapa saya ngga pernah kepikiran kesitu ya? Itulah indahnya rencana Allah, Dia yang Maha Tahu kapan waktunya kita membutuhkan sesuatu..
**

Nah, teman-teman semua, mungkin diantara kita banyak yang saat ini sedang mengalami masalah, entah itu di keluarga, teman, atau masalah dengan diri sendiri. Baik itu soal perasaan, keuangan, keinginan, dll. dan mungkin, kita sudah lama mencari solusinya, tapi kok sepertinya ngga ketemu-ketemu ya? Sampai beberapa kali sempat hampir putus asa dan menyalahkan Allah karena kita anggap ngga perhatian sama kita.

Teman-teman, coba perhatikan lagi, tanpa kita sadari sebetulnya bisa jadi solusi atas masalah kita itu sangat sederhana dan bahkan sangat dekat dengan kita, dia sudah lama menanti perhatian kita, tapi kita sama sekali tidak menghiraukannya, dan lebih memilih mencari solusi itu diluar yang jauh-jauh, yang kita belum tentu bisa meraihnya. Padahal, bisa jadi solusi itu sudah ada sejak lama, di dalam diri kita, di sekitar kita, bersama kita sepanjang waktu.

Seperti halnya tongkat musa. Teman-teman masih ingat kisah ketika Nabi musa dikejar-kejar tentara Fir'aun hingga ke tepi laut merah? Nah, disitu sama kondisinya, ketika Nabi Musa menghadapi masalah, yaitu laut dan dalam keadaan terjepit seperti itu, solusinya hampir tidak mungkin ditemukan. Tapi dengna kuasa Allah, Nabi Musa mendapatkan wahyu untuk memukulkan tongkatnya, hingga akhirnya Laut yang ada di hadapannya itu pun terbelah, dan Beliau bersama dengan para pengikutnya bisa menyeberang dengan selamat dan terbebas dari ancaman pasukan Fir'aun.

Nah, teman-teman, coba perhatikan kira-kira apa yang menjadi solusi atas masalah Nabi Musa? Ya, tongkat. Tongkat kayu yang sejak dulu sudah ada ditangan Nabi Musa, yang selalu digenggam kemanapun beliau pergi.

Kita Bisa belajar dari Tongkat Musa ini. Tongkat itu sederhana, dekat, dan tindakan yang dilakukan oleh Nabi Musa pun sederhana, hanya memukulkannya ke laut dan masalah pun selesai. Bisa jadi, solusi atas masalah kita itu sebenarnya cukup sederhana, dan ia dekat dengan kita, begitu juga kita hanya perlu melakukan tindakan sederhana agar masalah itu dapat terselesaikan.

Kita yang punya keinginan jadi pebisnis, coba lihat disekitar kita, apakah ada barang yang sebenarnya bermanfaat, tapi belum banyak orang yang menggunakannya dan bisa kita jual. Coba jual, minimal dimulai dengan membantu teman kita menjualkan barangnya, kita sudah melakukan aksi untuk menjadi seorang pebisnis.

Kita yang ingin jadi penulis, punya banyak karya tulisan, mungkin tidak harus punya blog yang pengunjungnya jutaan, atau menang lomba cerpen nasional. Mungkin cukup dengan menulis tweet-tweet sederhana, setiap hari, rutin.. Toh akun twitter kita sudah ada sejak lama kan? Kenapa ngga dimanfaatkan?

Teman-teman yang sudah siap untuk menikah, tapi calonnya belum ketemu-ketemu, mungkin ia ada di dekat kita, entah temen satu kampus, temen sma, dsb.. (Silahkan dimaknai sendiri ya, hehe :D)

Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari Tongkat Musa ini. Tentang hal yang sederhana, hal yang dekat dengan kita, dan kita cukup melakukan hal sederhana untuk menjadikannya jalan untuk menyelesaikan masalah kita.

Semoga bermanfaat, dan selamat mencari, semoga ketemu tongkat musanya ya :D

NB: Sampai tulisan ini diposting pun, saya masih menunggu hingga proses pemindahan data selesai, mungkin memakan waktu hingga nanti subuh, tidak apa-apa yang penting bisa selesai. Makasih banyak mas Wicak atas pinjamannya, hehe

Bandung, 11 Ramadhan 1434 / 20 Juli 2013 00.45

**
#‎BelajarDariTongkatMusa - Inspirasi dari Kang Rendy Saputra, Grand Master Muda Mulia.

Pingin tahu lebih dalam tentang hikmah dibalik Tongkat Musa? Simak video Inspirasi Muda Mulia, Episode Tongkat Musa disini

Semoga terinspirasi, dan selamat menginspirasi sahabat lainnya :)

INSPIRASI MUDA MULIA

Inspirasi Muda Mulia 1: 12 Mei 2013 (8 Topik, Bonus Gamis Keke Collection)

Inspirasi Muda Mulia 2 : 30 Juni 2013 (6 Topik, Bonus Madu Pahit Al-Mahaz)

Inspirasi Muda Mulia 3 : 20 juli 2013 (6 topik, Guest Star: Marshanda, bonus paket kosmetik wardah)

Nantikan Inspirasi Muda Mulia 4, 22 September 2013. Agendakan dari sekarang!

Insya Allah #InspirasiMM-4 hadir dengan topik yang pastinya lebih menginspirasi dan dengan manfaat lain yang sayang untuk dilewatkan.

sst.. kabarnya bakal ada bintang tamu super di #InspirasiMM-4 nanti, siapa? kakek JamilAzzaini!

So jangan sampai kehabisan tiketnya ya :D

Setiap orang ingin sukses, dan untuk sukses butuh inspirasi. Dapatkan inspirasi sukses dalam Inspirasi Muda Mulia, bersama Kang Rendy Saputra - Follow @kangrendy

Inilah Caraku Mencintaimu

  • 0
Bandung, tahun Kedua

Bidadariku
Hari ini aku menyapamu, tepat setahun setelah kejadian itu.
Tidak, bukan dengan nama atau teguran
Karena aku tidak sanggup bertemu denganmu, sungguh tidak mudah bagiku

Terpisah jarak yang begitu jauh, hanya tulisan yang mengantarku padamu
Hanya dengan tulisan, kadang beberapa huruf, kuhampiri lembar catatanmu
Mungkin kau lupa, atau memang tidak pernah ingat.
Bahwa aku pendengar setiamu

Lewat tulisan, aku mengenalmu
Entah mungkin begitu juga denganmu
Setiap goresan pena yang kau buat, tak pernah sekalipun terlewat
Setiap coretanmu menjadi lukisan tersendiri di dalam hatiku
Membaca baris demi baris ketulusan, kejujuran dan kesungguhan
Menyadarkanku akan berbagai hal dalam kehidupan

Setiap kali ada tulisanmu yang baru
Satu, dua, tiga orang membaca lembaranmu
Puluhan pasang mata bertemu
Mereka tersihir, mengharu biru
Beberapa dari mereka bahkan menangis, terharu dibuatmu
Penulis hebat pun cemburu
Dan ketahuilah, satu dari mereka adalah aku
Maka aku pun begitu

Dalam setiap sujud panjangku
Kuselipkan namamu dalam bait doaku
Kadang ku malu
Merasa tak pantas bersanding denganmu
Aku pun pergi menjauhimu
agar hadirku tak menodaimu
Bersembunyi dalam ruang semu
Seperti lupa akan diriku

Aku berharap suatu saat kita kan bertemu
Saat dimana aku menjadi yang terbaik untukmu, dan engkau adalah yang terbaik untukku
Meski kita tak pernah tahu, kapankah itu
Berjuang penuhi janji bersatu, berdamai dengan waktu

Bidadariku, maafkan aku yang selalu merindu
Meski tiada kata terucap dihadapmu
Namun doaku selalu ada di belakangmu
Inilah caraku mencintaimu

Kota Tua Beraroma Coklat, 20072011

Ketika Rindu itu Menyapamu

  • 0
Ketika rindu itu menyapamu
Diam dan membisu menghampirimu
Mematung, tertahan dalam pelukan waktu
Karena ia rindu, yang perlahan memburu

Dalam diamnya waktu, kita melukis siluet rindu
Dari sebutir embun, kemudian awan
Terkadang tenggelam dalam harapan
Bersama impian dalam kanvas berwarna biru

Negeri Punggung Awan,
5 Juni 2013 - 11:25

Dialog Langit dan Bumi: Tentang Awan dan Pelangi

  • 0
Tak perlu banyak bicara, hanya berbagi dan biarkan imajimu mengartikannya sendiri, seperti diamnya langit dan bumi penuh makna yang menarik untuk diselami.

Inilah, dialog Langit dan Bumi, yang tersimpan dalam memori, berjalan seiring dalam harmoni.
 

 **
Semua berawal dari mimpi, tapi mimpi itu kau biarkan tertutup kabut. Kenapa bukan awan? yg putih dan indah melayang menjelajahi angkasa?

Bukankah kabut juga putih? Tidak. Kabut itu putih, karena kau dekat dengannya. Namun ia membuat pandanganmu menjadi kabur

Pandangan jauh ke depan, Visi. Sulit memandang masa depan jika tertutup ka
but. Kabut itu putih, seperti uban menandakan mimpimu yg habis dimakan usia

Awan juga putih, tapi putih karena tercipta dari kumpulan titik-titik air dan membentuk gumpalan yang indah

Seperti harapan, titik-titik harapan menjadi sebuah mimpi besar yang luar biasa. Mimpi itu melayang-layang di angkasa

Pelangi, Awan juga membawa titik-titik air, harapan, yang dengan sedikit cahaya mentari, maka muncul lah pelangi

Awan, titik-titik harapan, ibarat sebuah mimpi besar yang menyibakkan pelangi, pelangi yang menginspirasi seluruh manusia

Kenapa orang bilang "gantungkan cita-citamu setinggi langit"? mungkin karena mereka tahu, cita-cita itu seperti awan #DreamBig


Bandung, 4 Juli 2012
#Iqbal Arubi, Setitik embun dari Negeri Punggung Awan

Metrum Calamum - 270 hari dalam ukuran pena

  • 0

[H-238]

Hari ini, sudah lewat 32 hari sejak pertama kuputuskan menghitung mundur dari angka 270, yang menjadi titik awal komitmen perubahan diri.

Entah angin apa yang membisikiku untuk memunculkan sederet angka berjajar tiga itu, 270, tepat 1 jam setelah menghadiri sebuah Training yang menjadi titik ledakan perubahan diri saya, Training Muda Mulia 5.

Dua Ratus Tujuh Puluh, angka yang cukup besar memang, apalagi mengingat angka sebesar itu hampir mendekati jumlah hari dalam satu tahun. Waktu yang dibutuhkan kebanyakan kita untuk melakukan perubahan diri, ditandai dengan adanya tulisan berjudul Resolusi Tahun xx di setiap awal tahun.

Bukan, bukan sekedar itu. 270 disini mewakili satu set perhitungan mundur, akan adanya suatu kejadian besar yang terjadi dalam kehidupan saya, mungkin juga menyangkut anda yang membaca tulisan ini.

Sering kita temui hitungan mundur serupa dialamatkan pada orang-orang hebat, tentang hitungan mundur komitmennya dalam memenuhi ekspektasi masyarakat, misalnya tentang janji perubahan yang akan dilakukan dalam masa jabatan 100 hari kerja seorang gubernur.

Ya, 270, bukan 100. Tidak perlu perhitungan rumit dengan berpoin-poin pertimbangan untuk merumuskan lahirnya angka itu. Angka itu muncul begitu saja, seperti ilham dari Tuhan.

Masih berfikir 270 itu besar? baiklah, saya bantu untuk menyederhanakannya, 270 itu adalah hitungan hari, yang jika dibagi dalam bilangan bulan, ia hanya menyisakan angak 9. Ya, 9 bulan, sama seperti waktu normal usia kandungan seorang ibu.

Mungkin itulah salah satu alasan mengapa saya memilih angka 270 untuk hitung mundur ajaib ini, karena dengan kata lain ia sama dengan 9 bulan. Saya berharap ini seperti menghitung hari-hari menjelang kelahiran seorang bayi, benih baru, jiwa baru yang lahir dari hasil perkawinan antara mimpi dan ikhtiar perubahan.

Alasan lainnya adalah, saya sedikit banyak menyukai angka 27, mungkin lebih tepatnya hormat. Akan 27 derajat yang diberikan kepada orang yang shalat berjamaah, kejadian Isra' Mi'raj yang diperkirakan tanggal 27 Rajab, dan mungkin sesuatu yang terjadi di tanggal 27 lainnya.

Tapi mengapa tidak mengambil 27 saja? bagi saya angka itu terlalu kecil, bahkan dengan tipikal saya yang cenderung praktis dan kadang kurang terencana, tentu 27 hari itu waktu yang sangat singkat, kalau tidak bisa dibilang terburu-buru.

Agaknya, waktu kurang dari satu bulan itu baru cukup untuk merumuskan rencana perubahan itu sendiri, belum sampai tahap realisasinya. Seperti janin, yang masih baru berbentuk gumpalan daging, belum jelas terlihat wujudnya.

Dua Ratus Tujuh Puluh, hitungan mundur peluncuran jiwa baru yang melesat terbang.

Dua Ratus Tujuh Puluh, apakah itu tentang impian sayap utuh yang membantu terbang ke surga, atau kunjungan singkat ke Masjidil Haram, atau secuil tanda berwarna emas yang disematkan di sampul buku. Apapun itu, saya berdoa kepada Allah agar di akhir hitungan itu, akan terjadi sesuatu yang luar biasa, berita besar, An-Naba.

**

Keterdesakan itu akan lebih membahagiakan ketika desakan itu datang dari diri sendiri, bukan dari orang lain.

Jika sampai saat ini kau tidak merasa terdesak karena papaun, Ciptakan keterdesakanmu sendiri.

#MudaMuliaImpact

Metrum Calamum
5 April 2013 - 24 Jumadil Awal 1434 0:27 WIB

Popular posts