![]() |
Ilustrasi Kajian Ust.Yusuf Mansur |
Kurang lebih satu bulan yang lalu, saya menghadiri kajian rutin PPPA bersama Ust. Yusuf Mansur di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Saat itu saya berangkat sendiri,karena kebanyakan teman-teman di Bandung masih memiliki agenda masing-masing sehingga tidak bisa ikut serta.
Sudah menjadi hal yang biasa bahwa saya pergi kemana-mana kebanyakan sendiri, bukan semata-mata karena masih single ya (emang sih, dasar nasib jomblo, haha) tapi karena saya sedari kecil memang dibiasakan untuk berani oleh orang tua, seperti saat saya usia TK sering sekali ditinggal dirumah karena Ibu termasuk mudah sakit sehingga sesekali harus kontrol kesehatan ke Rumah Sakit dan Ayah pun seringkali harus menemaninya.
Meskipun begitu, wajar ketika pergi ke suatu tempat yang belum lama dikenal, pasti mengharapkan adanya kontak dan interaksi layaknya seseorang yang mengelana di hutan, pasti ada kalanya merindukan kehadiran makhluk lain bernama manusia, syukur-syukur bisa menemukan perkampungan. Maka ketika saya ke Jakarta pun, saya berharap bisa bertemu dengan orang-orang yang saya kenal, khususnya alumni Gamus yang cukup banyak tinggal disana karena bekerja atau memang penduduk asli sana. Selain itu juga kabarnya beberapa akan ikut hadir disana.
Kami belum ada kontak sama sekali apalagi janjian. Kalau pakai logika manusia, pasti susah ketemunya.
Dalam pengajian dan silaturahim kemarin, Yusuf Mansur menyampaikan tentang dahsyatnya doa dan sedekah. Bahwa doa bisa mewujudkan apapun yang bagi kita mustahil. (baca: Rangkuman Kajian PPPA Yusuf Mansur - 18 Mei 2014)
Maka, seusai kajian, saya pun mencoba mengamalkan apa yang tadi disampaikan. Ya, berdoa. Pengajian berakhir memasuki waktu Dhuhur, maka saya pun bergegas untuk pergi mengambil air wudhu. Setelah berwudhu saya pun berdoa "Ya Allah, pertemukan aku dengan alumni gamus yg hadir disini." Singkat dan sederhana.
Setelah itu, shalat Dhuhur lah seperti biasa. Selama dalam shalat saya tidak memikirkan lagi doa saya itu, tapi dalam hati saya yakin dan berhusnudzan bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa saya. Nah, di sinilah Allah menunjukkan kuasaNya.
Dari sekian ribu orang yg hadir di Istiqlal, dan belum lagi puluhan baris shaf yg membentang, Allah mempertemukan saya dengan alumni Gamus lain yang juga hadir, Allah menggerakkan saya untuk duduk di satu tempat yang saya tidak menyimpan firasat sama sekali, biasa saja. Namun kemudian ketika shalat akan dimulai saya pun dituntun untuk bergerak beberapa shaf ke depan, mungkin inilah jalan Allah mengabulkan doa saya.
Selepas shalat, saya celingukan mencari Kang Afdil, alumni yang juga hadir bersama saya, sayangnya tidak ketemu. Tapi biidznillah, saya justru menemukan orang lain. Tepat di depan saya, ternyata ada alumni Gamus juga, namanya kang Azmi yang orang Jakarta asli. Awalnya saya ngga 'ngeh' karena memang dari belakang tidak terlalu kelihatan, tapi begitu beliau menoleh ke belakang, barulah saya tahu siapa beliau. Saya pun menyadari bahwa saya duduk tepat di belakang salah seorang yg saya maksudkan. Allahu Akbar...
Coba, itung-itungan manusia mana yang bisa mastiin saya bakal ketemu beliau, kalau pakai ilmu probabilitas bisa saja terjadi, tapi kemungkinannya mungkin 1:10.000, karena yang hadir kurang lebih segitu banyaknya. Belum lagi berapa baris shaf yang harus saya pilih untuk sekedar bisa satu shaf dengan beliau, dan sudah satu shaf belum tentu bisa ketemu juga kan? Disitulah kuasa Allah bekerja, karena Allah tahu lokasi kami berdua, maka digerakkanlah saya untuk mendekat. Alhamdulillah..
Itu baru contoh kecilnya, saya yakin masih banyak rahasia dan kuasaNya yg belum mampu kita raba.
**
![]() |
Ilustrasi Berdoa (Sumber: republika.co.id) |
Walau sejauh apapun jaraknya, kalau memang sesuatu itu jadi rezeki untuk kita pasti akan dipertemukan dan ada saja jalannya. Entah kita yg didekatkan padanya, atau ia yang didekatkan pada kita
Pun sedekat apapun kita dengan sesuatu yg kita tidak ditakdirkan untuknya, tak akan pernah bisa berjumpa. Meski telah habis daya upaya, dan meski semua telah terlihat sempurna
Tugas kita hanya berusaha, dan berdoa. Usahakan berdoa, dan doakan usaha kita.
Sungguh luar biasa kekuatan doa. Ia pertemukan kita dengan takdir lewat jalan yg tak disangka.
Semustahil apapun ia, doa akan mewujudkannya.
Apa susahnya bagi Allah mewujudkan hal kecil, jika hal besar dan rumit saja bisa terjadi dengan sempurna?
Apa yang sulit bagi Allah, sementara kesulitan dan kemudahan adalah ciptaan-Nya?
#Inspirasiana - Jakarta, 18 Mei 2014
No comments:
Post a Comment